Karena lokasi Taman dan Lesehan Raspati langsung menempel dengan pesawahan produktif, selain bisa melihat langsung aktivitas para petani di sawah sesuai musimnya, pengunjung juga bisa turun langsung menjajal pekerjaan petani.
Jika sedang musim ngagaru atau mencangkul dengan traktor, pengunjung bisa ikut macul. Di sana tersedia pacul dan dudukuy (topi caping) khas petani. Demikian juga jika sedang musim tandur, ngarambet, atau panen.
"Kalau pengunjungnya datang saat musim tandur, misalnya, terus ingin ikutan atau mencoba tandur dengan petani, silahkan. Tentunya siang hari sesuai waktu sebelum para petani pulang," kata Didi Rosyandi (59), pemilik lokasi tersebut, Sabtu 14 Januari 2022.
Didi menyebutkan, dirinya tertarik membuat taman dan rumah makan lesehan konsep pesawahan supaya bisa menjadi lokasi alternatif untuk niis atau ngadem. Misalnya orang kota yang sudah penat dengan ritinitas sehari-hari, bisa bersantai di lokasi tersebut.
"Bisi urang kota tos hilap macul, maka bagi yang ingin mengenang masa silam atau masa kecil dan ingin merasakan sensasi nikmatnya makan setelah macul atau tandur, silahkan. Atau kalau saat musim panen ingin menuai padi bersama para petani, silahkan," ujar Didi.
Saung lesehan yang mempunyai kapasitas hingga 40 orang itu buka pukul 10.00-21.00. Harga menu di rumah makan lesehan itu terjangkau. Misalnya paket anak-anak PAUD/TK sebesar Rp 20 ribu/porsi, termasuk bisa bermain becak mini.
Sedangkan untuk paket umum, misalnya rombongan, bila sepuluh orang Rp 35 ribu/porsi. Paket tersebut sudah termasuk nasi putih, ikan nila bakar/goreng, tumis kangkung/genjer, karedok, mendoan, lalapan dan sambal. Menu spesialnya ikan nila bakar serta karedok dan kukumbu.