Baca Juga: Permintaan Peranti Rumah Tangga Meningkat, Konsumen Pilih Produk yang Praktis
Akses menuju Pasir Bentang relatif bagus dan menanjak. Untuk menuju tempat wisata tersebut, kendaraan harus dipersiapkan dengan baik.
Dari pintu masuk, sekitar satu menit dengan berjalan kaki, pengunjung telah sampai di destinasi Pasir Bentang.
Di antara pepohonan pinus, terdapat bangku-bangku kayu yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati suasana di tempat wisata alam tersebut.
Selain itu, pengunjung juga bisa menggunakan tikar untuk ‘gelesoran’.
Baca Juga: Skema Pelaporan Dana BOS Terus Diinfokan, Komplen Telat Cair Masih Diabaikan?
Pengunjung dapat memesan kopi di kedai Gelatani Kopi dan memesan kudapan seperti kentang dan sosis goreng atau mie rebus.
Di tempat wisata tersebut juga ada penjual cilok dan cuangki yang sengaja datang memanggul dagangannya.
Fasilitas publik pun tersedia dengan baik, seperti tempat parkir, musola, dan toilet umum.
Pasir Bentang memiliki luas sekitar dua hektare dan dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sarimukti, dan mulai dikembangkan serta dibuka untuk wisata sejak tahun 2000.