Relevansi Antara Pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Masa Kini

- 30 Mei 2021, 13:04 WIB
Eti Nurhayati,S,S.,M.Pd , Guru SMPN 1 Sariwangi Tasikmalaya
Eti Nurhayati,S,S.,M.Pd , Guru SMPN 1 Sariwangi Tasikmalaya /Dok SMPN 1 Sariwangi TSM/

Oleh: Eti Nurhayati,S,S.,M.Pd (Guru SMPN 1 Sariwangi Tasikmalaya)

KABAR PRIANGAN - Pendidikan merupakan hal yang paling utama dalam membangun bangsa dan negara. Bila kita berbicara tentang pendidikan, maka sosok Ki Hajar Dewantara serta filosofinya mengenai pendidikan akan terus menjadi perbincangan dan bahan perenungan untuk kemajuan pendidikan di masa depan.

Sebagai Bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara terkenal dengan semboyannya.   yakni Ing ngarso sung tulodo,  Ing madya mangun karso, Tut wuri Handayani, yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan.

Dulu,  pada masa penjajahan kolonial, Ki Hajar Dewantara tampil sebagai tokoh yang mengangkat martabat bumi putera melalui Pendidikan. Pada tahun 1922 beliau mendirikan sekolah Taman Siswa di Yogyakarta.

Baca Juga: Ridwan Kamil Buka-bukaan Soal Dukungannya Kepada Bangsa Palestina: Buka Sejarah!

Berkat jasa-jasanya beliau mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Pemikiran Ki Hajar Dewantara diantaranya adalah sebagai berikut:

Menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun masyarakat.

Ki Hajar Dewantara mengibaratkan peran pendidik sebagai seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh petani.

Dalam proses "menuntun" pendidik sebagai "pamong" agar anak tidak kehilangan arah. Seorang pamong memberi tuntunan agar anak menemukan kemerdekaan dalam belajar.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x