Banyak Orangtua Pilih Menyekolahkan Anak ke Madrasah Termasuk di Tasikmalaya: Khawatir Perkembangan Teknologi!

- 31 Mei 2023, 00:25 WIB
Ustaz Usman (Uspet), Pengurus Lembaga Pendidikan Islam Az-Zahra, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Ustaz Usman (Uspet), Pengurus Lembaga Pendidikan Islam Az-Zahra, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil /

KABAR PRIANGAN - Menjelang tahun pelajaran baru 2023/2024 ini, banyak orangtua memilih menyekolahkan anaknya ke madrasah atau memasukkan ke pondok pesantren. Selain untuk memperkuat nilai-nilai Agama Islam, mereka merasa khawatir melihat pesatnya perkembangan teknologi saat ini, salah satunya melalui gawai. Fenomena ini tak hanya terjadi di Kota Tasikmalaya, namun juga di berbagai daerah.

Pengurus Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Az-Zahra, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Ustaz Usman, menyebutkan munculnya fenomena kekhawatiran orangtua tersebut karena saat ini begitu mudah mendapatkan informasi atau hiburan terutama melalui internet dan media sosial. Walaupun teknologi tersebut baik, tetapi tidak semuanya layak diterima oleh anak-anak. Karena itulah anak harus punya filter dan basic yang kuat untuk menghadapi kemajuan zaman tersebut.

"Basic yang kuat ini tidak lain adalah agama. Pendidikan yang berbasis agama memang solusi yang terbaik untuk menjadi filter bagi anak-anak. Dengan pendidikan yang baik, lingkungan yang baik, akhlak yang baik, akan menjadi karakter dia untuk bisa menghadapi keadaan dan perkembangan teknologi yang mengkhawatirkan seperti ini," ujar Uspet, sapaan akrabnya, kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di MTsN 2 Kota Tasikmalaya, Jalan Leuwidahu, Kecamatan Indihiang, Sabtu 27 Mei 2023.

Baca Juga: Prestasi Membanggakan Tim Futsal MTsN 2 Kota Tasikmalaya, Bersiap Hadapi Musim 2023

Ustaz Usman mengakui keberadaan hape saat ini begitu mengkhawatirkan meskipun tak dimungkiri juga banyak manfaatnya. Melihat hal tersebut, sampai-sampai ia membuat nadoman. "Saat ini saya sendiri melihat kondisi di lapangan sudah sangat mengkhawatirkan, sampai membuat nadoman. Judulnya 'Pangaruh Hape'," ujarnya.

Ia pun menyampaikan bunyi nadoman tersebut:

"Alam dunya beuki rame
pangeusina beuki rese
teu lalaki teu awewe
loba katungkul ku hape

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x