Pada Era Victoria, orang-orang suka memberikan pasangan mereka hadiah dan kartu berhias Cupid, seorang dewa dalam mitologi Yunani menyerupai anak kecil sintal bersayap yang siap menembakan panahnya kepada orang yang sedang jatuh cinta.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh Richard Cadbury, keturunan keluarga pembuat coklat. Ia memiliki ide untuk membuat coklat "bisa dimakan". Lalu menaruhnya didalam kotak berhiaskan gambar cupid dan kuncup mawar.
Tahun 1861, Cadbury membuat inovasi membuat kotak coklat berbentuk hati yang juga bisa digunakan untuk menaruh kenang-kenangan.
Komersialisasi Hari Valentine berkembang pesat di Amerika. Tahun 1907, Milton Hershey, pembuat karamel berlapis coklat, meluncurkan produk "Kiss" dengan bentuk tetesan air mata.
Produk tersebut diproduksi secara masal dan dijual murah, bahkan diiklankan dengan slogan "makanan paling bergizi".
Russell Stover dan istrinya, Clara Stover, pada tahun 1923 membuka beberapa pabrik, untuk membuat cokelat Valentine. Mereka lalu mengemasnya dalam kotak berbentuk hati, dan dipasarkan di department store di Midwest.
"Secret Lace Heart", kotak cokelat yang dilapisi satin dan renda hitam, merupakan salah satu produk Stover yang fenomenal. Produk tersebut disimpan di rak-rak toko, dan mudah diakses.
Pada tahun 2015, perusahaan tersebut telah memiliki 3.000 karyawan, dengan pendapatan $600 juta pertahunnya. Russell Stover menjadi perusahaan cokelat kotak nomor satu di Amerika Serikat.***