Bisakah Mabuk Cinta Menjadi Penyakit yang Berbahaya? Simak di Sini!

- 10 Februari 2024, 19:53 WIB
Cupid adalah dewa cinta, bisakah mabuk cinta menjadi bahaya?*/PNGtree
Cupid adalah dewa cinta, bisakah mabuk cinta menjadi bahaya?*/PNGtree /

Perasaan sedih, duka, atau frustrasi yang hebat dapat muncul ketika berada di dekat orang yang disukai. Pun sebaliknya, dorongan seksual yang penuh gairah dapat berkembang, atau keinginan terus menerus menyentuhnya.

Mabuk cinta juga dapat terlihat dari gejala fisik, seperti jantung yang berdetak lebih kencang ketika memikirkan objek cinta, dan pupil mata membesar, yang merupakan tanda khas jatuh cinta.

Tapi jatuh cinta juga dapat memberikan dampak positif, misalnya harga diri yang meningkat, suasana hati yang membaik secara signifikan, dan tanda-tanda baik lainnya. Bagaimana pun, cinta terjadi tidak selalu rasional.

Psikologi dan Neurologi Penyakit Cinta

Cinta dihasilkan dari banyak reaksi kimia di otak. Tiga neurotransmitter yang terkait dengan gairah seksual yaitu dopamine, serotonin, dan noradrenalin, juga merupakan senyawa yang memiliki kaitan dengan prilaku obsesif dan motivasi.

Baca Juga: Jelajahi Keindahan Bukit Panyangrayan, Wisata di Tasikmalaya yang Sajikan Keindahan Alam Indah nan Memesona

Ketika neurotransmitter tersebut melimpah di otak, perilaku obsesif juga berkembang. Ketidakmampuan untuk tidur, terus menerus menunggu orang yang dicintai menelepon, dan mengabaikan tanggung jawab lain adalah hal yang biasa terjadi.

Pada titik ini, perilaku akan sangat dipengaruhi oleh respon dan reaksi orang yang dicintai. Jika semuanya berjalan dengan baik, neurotransmitter di otak akan berkurang dan mengembalikan kondisi pada diri sendiri yang apa adanya.

Namun jika tidak terbalas, atau karena tidak bisa mengungkapkan perasaan tersebut, besar kemungkinan bahan kimia yang berada di dalam otak menjadi terganggu, dan mengarah pada prilaku yang tidak biasa. Seperti prilaku kompulsif yang bisa membahayakan.

Bisakan Penyakit Cinta Menjadi Berbahaya?

Meskipun penyakit cinta seringkali terjadi dan umum, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang dapat berpotensi membahayakan diri. Perilaku tersebut terjadi pada seseorang yang sedang tidak stabil kemudian dimabuk cinta. Sehingga muncul beberapa perilaku seperti:

1. Menjadi depresi dan cemburu pada hal-hal kecil

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah