KABAR PRIANGAN - Orang seringkali menggambarkan penyakit cinta adalah patah hati. Tapi, mabuk cinta merupakan keadaan emosional yang lebih mendalam, dimana seseorang mulai terobsesi dengan ketidakmampuan untuk memiliki atau bersama dengan seseorang yang diinginkan.
Cinta bisa menjadi hal yang indah, namun bisa juga memiliki hal yang tidak menyenangkan. Penyakit cinta mengacu pada perasaan yang kuat yang muncul karena tidak mampu bersama dengan orang yang dicintai secara fisik dan emosional, yang disebabkan oleh banyak situasi yaitu:
1. Tidak bisa menyatakan cinta kepada orang yang dicintai
2. Orang yang dicintai meninggal dunia
3. Merasakan cinta yang tak terbalas
4. Putus hubungan dengan orang yang dicintai
Baca Juga: Bawaslu Temukan Praktik Money Politics pada Kampanye Pemilu 2024 di Pangandaran
Meskipun penyakit cinta bukanlah sebuah kelainan atau gangguan yang diakui secara resmi, namun para ahli berpendapat bahwa penyakit ini dapat memberi dampak besar pada kondisi tubuh. Seperti psikosomatis dan perubahan perilaku yang bisa sampai pada tingkat akut.
Penyakit cinta hampir mirip dengan limerence yaitu keadaan pikiran yang dihasilkan dari perasaan romantis dan non romantis terhadap orang lain, dan biasanya mencankup pikiran yang mengganggu, melankolis, atau keprihatian yang tragis terhadap objek yang sangat disenangi, serta keinginan membentuk atau mempertahankan hubungan dengan objek tersebut.