Kataswara Gelar Ngaji Wirahma: Tahu Apa yang Harus Dibuang dan Apa yang Harus Dipertahankan

- 27 Februari 2023, 10:08 WIB
Pagelaran Ngaji Wirahma kelompok musik Kataswara di Studio Ngaos Art.
Pagelaran Ngaji Wirahma kelompok musik Kataswara di Studio Ngaos Art. /kabar-priangan.com/dok. Kataswara/

Bedah karya di malam kedua, menghadirkan tiga komentator, yaitu musisi nyentrik dan filosofis Alm. H. Egi Awzful, komposer musik asal Ciamis Dani Ebell Djamaludin, dan pegiat Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) Tasikmalaya sekaligus Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

Pagelaran musik tersebut menampilkan beberapa gimik dan sempilan adegan pada beberapa lagu. Misalnya untuk menyebut judul lagu, aktor Ngaos Art, Kahfi Abah Asror berperan sebagai kakek-kakek yang berjalan bongkok dan lambat, membuat kesal penonton.

Ketika ditanya hendak pergi kemana, ia menjawab, “Mau belajar Matematika”. kemudian dimainkanlah lagu dengan judul Matematika.

Baca Juga: Jalan-jalan di Kota Hujan? Berikut 5 Ini Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner di Bogor yang Hits dan Populer

Pada lagu berjudul Mengapa, ada spoiler adegan drama Orang Kasar karya Anton Chekov adaptasi WS Rendra di awal lagu dan akhir lagu. Dialog yang dihadirkan sangat dramatis dan menyedihkan. Terhubung dengan penghayatan lagu tersebut. Membuat suasana merinding. Seperti yang disampaikan oleh komentator Dani Ebell.

Berbeda dengan Haji Egi, adegan tersebut menginggatkan dia kepada pinjol (pinjaman online). “saya pikir lagu tadi antitesis dari lagu kupu-kupu yang lucu karya Ibu Sud,” katanya.

Sementara komentator Aton meski mengkritik beberapa hal, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk kelompok musik Kataswara, karena sudah berani untuk dikritik. “Di usia yang muda seperti ini. Kalian hebat mau dan menerima kritik. Kalian pasti akan menjadi kekuatan baru untuk musik Tasikmalaya,” ujarnya.

Baca Juga: Enam Pemain Absen, Luis Milla Tak Risau. Persib Membawa 21 Pemain ke Kalimantan untuk Hadapi Barito Putra

Pentolan Kataswara, Alvin Nurul Azmi menanggapi baik program Ngaji Wirahma Ngaos Art, karena dapat mengangkat karya-karya musisi lokal, tapi harus digarap dengan baik agar tepat sasaran.

Untuk menggelar Ngaji Wirahma tersebut, Alvin dan personil lainnya menghadapi beberapa kendala, salah satunya mereka harus membagi fokus sebagai penampil dan juga menejerial sebagai penyelenggara kegiatan.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah