Baca Juga: Kantor Kerap Kebanjiran, Petugas PPK Jatigede Sumedang Mengungsi jika Turun Hujan
2. Moral
Kriteria ini basanya dipakai untuk mengkritik film yang mengabaikan aspek moral, seperti eksploitasi seks, kekerasan, sadisme, komedi kasar. Film-film remaja, komedi, dan aksi biasanya menjadi sasaran kriteria ini karena dinilaitidakmendidik dan memberikan nilai.
Namun untuk film festival, biasanya sineas mengabaikan kriteria moral untuk kepentingan estetika dan seringkali mendapat apresiasi yang tinggi.
3. Target penonton
Target penonton terkait dengan sasaran penonton, misalnya berdasarkan klasifikasi usia, kelompok tertentu, atau penikmat genre atau sekuel film tertentu. Tapi saat ini perkembangan pasar tidak hanya mengarah pada satu kelompok tertentu.
Biasanya film animasi dibuat untuk anak-anak, tetapi karena perkembangan makna yang dimuat dalam film animasitersebut, film itu kini tak hanya ditonton oleh anak-anak.
Baca Juga: Dilanda Banyak Bencana, Abuya Ajak Masyarakat Sumedang Berdoa Lebih Khusyuk
4. Sisi hiburan
Tujuan menonton film bagi banyak orang adalah untuk hiburan, jika penonton terhibur berarti film tesebut berhasil. Tapi tak jarang ada film yang sangat laku dipasaran tetapi memilki kritikan yang jelek, karena mampu menghibur penonton.
Tapi ada pula film yang memilki keseimbangan antara nilai estetik yang tinggi dan nilai iburan yang juga baik, tapi tentu itu adalah hal yang sulit diwujudkan.
5. Inovatif atau orisinalitas karya