"Isi kepala saya sangat berantakan. Saya juga memiliki pemikiran yang tidak stabil. Saya merasa sangat bersalah hingga terpikir untuk mengakhiri hidup. Ini semua benar-benar karena kesalahan saya. Segalanya bisa berbeda jika saya tidak melakukan hal-hal tersebut," lanjutnya, dengan perasaan bersalah yang mendalam.
Periode depresi Lucas
Saat melihat kondisi Lucas yang sedang kurang baik, manajer Lucas mengungkapkan keprihatinannya dan merasa sedikit frustrasi terkait situasi artisnya saat itu. Oleh karena itu, manajer tersebut memutuskan untuk mengajak Lucas keluar rumah dan menghabiskan waktu di luar ruangan.
"Jadi, saya ingin membawamu ke tempat yang lebih hidup untuk memberikan pandangan yang berbeda. Saya sengaja membawamu ke Coex, namun saya tidak menyangka akan begitu ramai dengan orang di sana." ujarnya.
Dalam periode depresinya, manajer Lucas selalu mendampinginya dan berusaha membantunya untuk menghadapi segala hal. Sikap ini menyentuh hati Lucas, dan dia merasa sangat bersyukur atas dukungan tersebut.
Saya merasa hancur. Sulit bagi saya untuk menjelaskannya. Namun, kemudian saya menyadari bahwa saya telah melupakan orang-orang yang penting dan baik bagi saya. Sejujurnya, kamu bukan hanya manajer bagi saya, kamu juga teman saya," ungkapnya.
Film berakhir dengan CEO SM Entertainment mengatakan kepada Lucas agar mengatasi kesalahannya di hadapan publik dan penggemar. Sebagai hasilnya, Lucas telah sibuk selama satu tahun terakhir untuk mempersiapkan debut solonya. (Ayu Nadillah)***