Mengenang Keteladan dan Perjuangan Ulama Besar asal Sumedang Almarhum KH. R Mama Syatibi

22 Agustus 2021, 17:32 WIB
Kegiatan Haul ke-34 KH. R. Mama Syatibi di Sumedang /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Sebagain besar warga Sumedang mungkin sudah mengenal sosok ulama besar KH. R. Mama Syatibi Bin KH. R. Mama Jazuli, yang telah mengabdikan hidupnya sebagai Imam di Mesjid Agung Sumedang sampai akhir hayatnya.

Almarhum KH. R. Mama Syatibi ini, merupakan kakek dari Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir. Beliau adalah seorang ulama besar, yang telah banyak mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam kepada warga Sumedang.

Semasa hidupnya, KH. Mama Syatibi ini telah menghabiskan waktunya untuk mendidik umat melalui Madrasah Islam Sumedang, dan menjadi Imam Masjid Agung Sumedang sejak masa penjajahan Belanda pada tahun 1925 sampai menjelang wafatnya tahun 1987.

Baca Juga: DPD RI Tinjau Kesiapan Sumedang Sebagai Calon Tuan Rumah Festival Keraton Nusantara Tahun 2021

Untuk mengenang jasa-jasa besar semasa hidupnya, warga Sumedang setiap tahunnya selalu menyelenggarakan Haul secara terbuka.

Namun karena saat ini, kondisinya masih pandemi, maka Haul ke-34 ulama dan tokoh Sumedang KH. R. Mama Syatibi Bin KH. R. Mama Jazuli ini, hanya diselenggarakan secara vritual.

Kegiatan Haul itu sendiri dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Ihya, Lingkungan Angkrek Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Sabtu 22 Agustus 2021.

Baca Juga: DPD-RI Siapkan 50 Ribu Vaksin untuk Masyarakat Sumedang

Kegiatan Haul ini diikuti oleh para peserta secara virtual di tempatnya masing-masing melalui zoom meeting. Dalam pelaksanaanya, kegiatan Haul ini diisi dengan pembacaan hadoroh dan tahlil oleh K H Muhammad Kholil, pembacaan Surat Yasin dipimpin Ust. Muhammad Alawi Al-Maliki, do'a oleh KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi dan ditutup dengan taushiyah oleh Rois Suriah PBNU KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj.

Menurut Asep Mochamad Yusuf, selaku Ketua Panitia Haul ke-34 KH. R. Mama Syatibi, peringatan Haul ini terpaksa dilaksanakan secara virtual karena adanya pandemi, namun pihaknya berharap makna dari Haul tetap mendalam dan berimplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

"KH. Mama Syatibi sejatinya adalah semangat untuk tetap menerangi dan memberikan manfaat bagi kehidupan kita dalam rangka taat dan berhamba kepada Allah," ujarnya.

Baca Juga: Perayaan HUT SMKN 1 Sumedang ke 58 Diwarnai Pelaksanaan Vaksinasi Massal

Sementara itu, Bupati Sumedang yang juga merupakan cucu dari KH. Mama Syatibi, dalam sambutannya mengatakan, terdapat beberapa makna yang bisa di ambil dari acara Haul tersebut.

"Makna yang pertama, kita mendoakan Almarhum agar berada dalam rohmat dan maghfiroh Allah di alam kuburnya," kata Dony.

Kemudian makna selanjutnya dalam Haul ini, tiada lain untuk memotivasi umat agar bisa terus melanjutkan keteladanan, perjuangan, dan cita-cita Almarhum untuk mendakwahkan syiar Islam di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Polda Jabar Gerebek Pabrik Obat Keras Ilegal di Paseh Sumedang

"Mudah-mudahan dengan peringatan ini akan memotivasi kita semua untuk bisa terus istiqomah melanjutkan perjuangan Almarhum," ujar Bupati Dony.

Melalui kegiatan Haul ini, diharapkan akan memberikan makna kepada umat dan mengingatkan bahwa manusia pun akan meninggal sehingga umat manusia bisa memberikan contoh-contoh baik, serta kenangan yang baik dan akan dikenang oleh masyarakat dan anak cucu.

"Semoga Haul ke-34 KH. R. Mama Syatibi ini, bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi semua umat manusia, untuk bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dengan melanjutkan jejak perjuangan Almarhum," tuturnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler