Cara Bertahan Hidup yang Dilakukan Warga Leles Sumedang di Tengah Pandemi

30 November 2021, 12:53 WIB
Lurah Cipameungpeuk Yayat Sukarya, saat meninjau perkebunan rumput milik masyarakat Lingkungan Leles /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Bagi sebagian kalangan, mungkin akan terasa sulit untuk bisa bertahan hidup di masa pandemi Covid-19. Aturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19, sedikit banyak pasti akan berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakat di segala sektor.

Namun tidak demikian dengan kehidupan para petani dan peternak, sampai saat ini mereka ternyata masih bisa tetap bertahan dari berbagai persoalan yang timbul akibat adanya wabah pandemi.

Seperti halnya yang dialami warga di Lingkungan Leles RT 04/11, Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Sah..! Menteri BUMN Erick Thohir Resmi Jadi Anggota Kehormatan Banser

Warga yang mayoritas petani dan peternak domba di sekitar pusat kota Sumedang itu, ternyata tak begitu terpengaruh dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sebab faktanya, dalam kesehariannya mereka hanya bergelut dengan alam, dan jarang sekali berinteraksi dengan masyarakat luar.

Setiap hari mereka hanya sibuk mengurus ternak domba, dan mengolah lahan pertanian. 

Baca Juga: 20 Link Twibbon Peringatan Hari AIDS Sedunia Lengkap dengan Cara Membuatnya

Setelah selesai mengurusi ternak-ternaknya mereka pulang ke rumah dan langsung beristirahat.

Bahkan dalam pemasaran hasil ternaknya pun, mereka jarang pergi menjual ke luar, karena telah banyak bandar-bandar domba yang datang langsung ke pemukiman mereka.

"Selama pandemi Covid-19 ini, aktivitas usaha kami tetap berjalan. Kerjaan kami kan hanya menyabit rumput untuk pakan, dan itu pun lokasinya masih di sekitar kandang domba kami. Jadi kami jarang pergi keluar kampung, makanya kami tak terpengaruh dengan PPKM," kata Yayat Sudaryat (41) salah seorang peternak domba asal Lingkungan Leles, Cipameungpeuk, Selasa, 30 November 2021.

Baca Juga: Diperingati Setiap Tanggal 1 Desember, Ini Sejarah Hari AIDS Sedunia

Secara ekonomi, kata Yayat, usaha budidaya domba yang dijalani mayoritas masyarakat Lingkungan Leles ini, memang tidak begitu terpengaruh dengan pandemi Covid-19. Karena, setiap minggunya mereka masih bisa tetap menjual hasil ternak untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka.

"Pengaruh dari pandemi ini, paling hanya dari permintaan pasarnya saja. Pas awal-awal, memang pesanan domba dari bandar sempat berkurang, tapi itu juga tidak lama. Malah saat ini, permintaannya banyak justru dombanya yang kurang," tutur Yayat.

Lurah Cipameungpeuk Yayat Sukarya, juga mengakui kemampuan masyarakat Leles dalam bertahan hidup di masa pandemi. Karena di saat masayarakat di perkotaan mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi, warga di Lingkungan Leles ini justru malah semakin berkembang usaha ternaknya.

Baca Juga: VIDEO Menteri BUMN Erick Thohir Jalan Bebek dan Merayap bersama Banser Beredar di Medsos

"Lingkungan Leles ini, berada di wilayah ujung selatan Kelurahan Cipameungpeuk. Malah kawasan pemukimannya lumayan jauh dari lingkungan lain. Karena daerahnya sudah terisolasi, jadi masyarakat di sana lumayan aman dari ancaman penyebaran Covid-19," kata Yayat Sukarya.

Begitu juga dengan aktivitas perekonomiannya, Yayat menuturkan, dari 31 Kepala Keluarga yang ada di Lingkungan Leles, 16 keluarga diantaranya mereka menggantungkan hidup dari usaha ternak domba. 

Hebatnya lagi, usaha ternaknya itu setiap tahunnya terus berkembang, padahal selama ini mereka berdiri sendiri tanpa ada sentuhan bantuan dari pemerintah. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak 30 November 2021: Cancer, Leo, Virgo. Batasi Pengeluaran Agar Menghasilkan Banyak Uang

"Nah yang 16 keluarga itu, saat ini mereka rata-rata memiliki ternak domba di atas 10 ekor. Belum lagi warga lainnya, pokonya jika dirata-ratakan, hampir semua warga di sana pasti memiliki ternak domba. Dan mereka tidak mencari pakan keluar, karena setiap peternak sudah memiliki perkebunan rumput sendiri," ujar Yayat.

Strategi usaha yang dijalankan masyarakat Leles ini, sambung Yayat, tentu harus menjadi bahan pelajaran bagi masyarakat lain. Karena pada hakekatnya, bertahan hidup di tengah pandemi ini ternyata tidak begitu sulit, selama warga memiliki niat dan kemauan untuk mengolah sumber daya alam yang ada di sekelilingnya.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler