Jadi Bakal Calon Pertama yang Kembalikan Formulir Pilrek Unsil, Muradi Menyatakan Siap Bawa Unsil 'Me-Wangi'

21 Desember 2021, 20:33 WIB
Prof. Muradi (kanan) menyerahkan berkas persyaratan untuk mengikuti kontestasi Pilrek Unsil 2021 di Sekretariat Panitia Pilrek Unsil 2022, Kompleks Rektorat Unsil, Selasa 21 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof. Muradi, PhD, memastikan keseriusannya untuk maju pada bursa Pemilihan Rektor Universitas Siliwangi (Pilrek Unsil) Tasikmalaya 2022.

Hal itu diketahui setelah ia mengembalikan formulir pendaftaran pada Selasa 21 Desember 2021. Ia malah menjadi bakal calon pertama Pilrek Unsil 2022 yang melakukan pengembalian formulir.

"Ya serius dong, makanya saya mendaftar duluan," ujar Muradi seusai pengembalian formulir pendaftaran di Sekretariat Panitia Pilrek Unsil 2022, Kompleks Gedung Rektorat Unsil.

Baca Juga: Selama Nataru, Siapa pun yang Masuk Kota Tasikmalaya Harus Sudah Diswab Antigen Covid 19

Menurut Muradi, bila ditakdirkan mendapat amanah menjadi rektor Unsil, dirinya telah menyusun tagline Unsil Me-Wangi yang berarti Wisdom, Akademik, Networking, Global Perspektif dan Inovasi.

"Artinya, Unsil akan tetap mengedepankan kearifan lokal (Wisdom) untuk menghasilkan karya lebih bermanfaat melalui tridarma pendidikannya (Akademik Integrity), jejaring luas (Networking), berpikir global (Global Orientation) dan selalu melakukan inovasi (Inovation)," ujarnya.

"Jadi bentuk kearifan lokal seperti Tasikmalaya sebagai kota santri tidak harus menjadi hambatan untuk selalu menghasilkan karya yang bermanfaat luas. Kita boleh think localy, but act globaly disertai penguatan jejaring yang luas," kata Muradi, menambahkan.

Baca Juga: Geng Motor Berulah Pagi Hari di Bebedilan Tasikmalaya, Pemotor yang Sedang Berboncengan Jadi Korban

Saat pengembalian formulir pendaftaran ia diantar sejumlah pejabat dan dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsil serta sejumlah koleganya.

Pada kesempatan itu, Panitia Pilrek Unsil 2022 yang diwakili Anggota Panitia Subhan Agung dan Helmi Zulfikar langsung mengecek berkas yang menjadi persyaratan selama kurang lebih 10 menit.

Muradi menambahkan, filosofi Siliwangi harus terus ditanamkan dalam mendorong kecintaan masyarakat Tasikmalaya terhadap Unsil. Bagi dia, memastikan Unsil dicintai dan disayangi masyakat Tasikmalaya sangat penting.

Baca Juga: Gan Gan Wigandi Tampak Biasa Saja Saat Diberi 'Lima Yes' oleh Juri X Factor Indonesia, Ini Pengakuannya

"Jadi kalau tanggung jawab itu diamanatkan pada saya, Insya Allah saya akan membawa Unsil menjadi wangi di Tasikmalaya, Priangan Timur, Jawa Barat hingga di Tanah Air," ujar dia.

Wakil Dekan FISIP Unsil Dr. Fitriyani Yuliawati yang turut mengantar Muradi yakin kehadiran Muradi dengan jejaring dan peta jalan yang ditawarkan sangat rasional bisa mengantarkan Unsil menjadi kampus yang lebih maju dan berkembang.

"Kami tentu ingin Unsil lebih berkembang dan semua kandidat tentu memiliki tujuan sama. Namun yang justru perlu dipertimbangkan, apa sih sebenarnya yang ditawarkan oleh para kandidat untuk membawa kemajuan itu. Kita tentu ingin skema yang riilnya seperti apa," ujar dia.

Baca Juga: 183 Anggota Saka Bhayangkara Angkatan ke-14 Dikukuhkan, Ini Tugas-tugasnya dari Kapolres Banjar

Sementara Muradi sedari awal, lanjutnya, didorong ikut kontestasi PilrekUnsil 2022 telah memaparkan peta jalan atau roadmap yang ditawarkan serta dipandang tidak absurd dan cukup realistis. Tetapi untuk lebih jelasnya akan disampaikan pada sesi paparan visi misi beliau.

"Dia tidak hanya bilang ingin memajukan, tetapi langkah awal hingga akhir seperti dalam upaya membuka Fakultas Kedokteran misalnya atau menyelesaikan persoalan yang mengemuka, dia paham peta jalan dan networking-nya," ujar Fitriani.

Makanya, lanjut Fitriani, dirinya dan jajaran dosen FISIP Unsil tetap komitmen dan konsisten mendorong Muradi bisa terpilih jadi rektor.

Baca Juga: Hilang Selama Dua Hari, Ibu Muda Asal Sumedang Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur

Setelah pendaftaran itu, dia dan sejumlah rekannya akan berusaha menyosialisasikan tagline "Unsil Me-Wangi" ke civitas akademika Unsil agar menjadi pertimbangan.

"Kami tentu tidak membabi buta, jadi nanti siapapun rektornya tetap akan kami dukung, meskipun itu bukan Prof. Muradi. Kami hanya ikhtiar, tetapi soal akhirnya seperti apa, itu masalah takdir," katanya.

Muradi sendiri tidak mengemukakan detail soal roadmap-nya. Tetapi ia meminta semua kandidat bisa beradu gagasan untuk bersama-sama mendukung kemajuan Unsil ke depan.

Baca Juga: Puskesmas Bantar Gelar Pertemuan dengan Kelompok Asman Toga. Ajarkan Bikin Ramuan Herbal

"Saya maju karena didasari niat baik untuk bersama-sama memajukan Unsil serta dukungan dari teman-teman di Unsil. Itu saja, soal hasilnya seperti apa, kita kan hanya ikhtiar toh," ujarnya.

Sebelum dan setelah melakukan pengembalian formulir, ia berpapasan dengan kandidat lain yakni Dr. Asep dan sejumlah anggota senat serta sempat berbincang santai dengan mereka.

Disinggung soal prioritas perealisasisasian pendirian Fakultas Kedokteran, ia memandang hal itu sangat penting dan masyarakat sangat mengharapkannya.

Baca Juga: Inilah Tujuh Benda Pusaka Sakti Warisan Raja Sumedang Larang, Satu Diantaranya Peninggalan Pangeran Kornel

Sebab jarak ke UGM Yogyakarta, Undip Semarang atau Unpad Bandung terlalu jauh bagi masyarakat di wilayah Priangan Timur yang hendak melanjutkan kuliah ke Fakultas Kedokteran.

"Jadi itu penting dan mari kita berdiskusi bersama mengenai skemanya dan berdoa untuk merealisasikannya," katanya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler