Hingga Jumat, Ada Penambahan 115 Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya. 90 Persen Berasal dari Klaster Perjalanan

11 Februari 2022, 18:52 WIB
Ilustrasi Covid- 19. Kasus covid 19 di Kota Tasikmalaya kembali meningkat. Hingga Jumat, 11 Februari 2022, terjadi penambahan 115 kasus, dimana 90 persennya berasal dari klaster perjalanan. /Freepik/

KABAR PRIANGAN - Sejak dua minggu terakhir terjadi penambahan kasus aktif covid-19 di Kota Tasikmalaya yang cukup signifikan. Bahkan sampai Jumat, terjadi penambahan 115 kasus Covid 19.

Dari penambahan 115 kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya tersebut, sekitar  85-90 persen berasal dari klaster perjalanan.

Terjadinya penambahan sampai 115 kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Dr. Uus Supangat, Jumat, 11 Februari 2022.

Baca Juga: Virus Omicron Mengganas, Lima Pintu Tol Masuk Kota Bandung Ditutup. Pelaku Perjalanan: Lewat Jalan Tikus Saja

Uus juga menegaskan bahwa dari jumlah itu, sebanyak 85 - 90 persen merupakan klaster perjalanan.

"Kenapa saya katakan demikian karena memang setelah ditelusuri mereka yang terpapar, habis melakukan perjalanan  dari luar kota, terutama dari kota-kota besar yang secara kebetulan angka kasusnya cukup tinggi," ujar Uus.

Mengenai varian apa yang menyerangnya, Uus belum bisa memastikan apakah sebagian besar itu terpapar oleh varial delta, omicron, atau lainnya.

Baca Juga: Keputusan Musim Haji Tahun Ini Belum Jelas, Kemenag: Daftar Tahun Ini, 23 Tahun Lagi Baru Berangkat

Karena menurut Uus, Kota Tasikmalaya baru memiliki alat tes PCR yang mendeteksi covid-19 secara umum, belum secara spesifik sampai ke varian.

Sehingga untuk kepentingan itu lanjut Uus, Kota Tasik masih mengirim sampelnya ke laboratorium Provinsi Jawa Barat yang sudah ditunjuk.

"Per hari kemarin saja sudah ada sekitar 22 sampel yang kita kirim, cuman sampai hari ini hasilnya belum keluar sehingga kita belum bisa menyebutkan kasus covid di Kota Tasik ini omicron atau bukan," ujar Uus.

Baca Juga: KOCAK! Aleix Espargaro Parodikan The Power of Emak-Emak Versi MotoGP

Menurut Uus hasilnya cukup lama karena semua sample se Jawa Barat terkumpul di labolatorium peovinsi. "Mungkin saking banyaknya sampel kita harus sabar menunggu," ucapnya.

Yang terpenting lanjut Uus, Dinas Kesehatan berharap, program vaksin terutama untuk vaksin anak dan vaksin lansia juga untuk yang vaksin kedua dan booster harus terus dijalankan di Kota Tasik.

"Mudah mudahan dengan penambahan kasus ini masyarakat lebih disadarkan untuk mengikuti vaksin secara sukarela," katanya.

Baca Juga: Waktu Pengisian PDSS SNMPTN 2022 Telah Ditutup, Berikut Ini Cara Simpan Permanen Akun LTMPT Siswa

Disingung beberapa kasus covid di sekolah, Uus menjelaskan, untuk sekolah terkait dengan pembelajaran tatap muka, sampai dengan hari ini kota Tasik mengikuti sesuai treveling yang dikeluarkan oleh inmendagri

"Karena Kota Tasik berada di level dua, maka untuk pendidikan aturan PTM kita serahkan ke Dinas Pendidikan. Dinas kesehatan hanya bisa memberikan rekomendasi. Karena acuan untuk itu sudah ada acuannya apakah harus PTM atau daring," jelas Uus.

Bahkan bila ada sekolah yang didalamnya ada kasus, kata dia, berdasarkan hasil kordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, tidak harus ada penutupan sekolah.

Baca Juga: Ada Harta Karun di Waduk Jatigede, Sumedang Bernilai Miliaran Rupiah, Ada yang Berani Mengambil?

“Nah, siswa yang positif jika tidak bergejala dilakukan isolasi mandiri dan sekolah untuk sementara di daringkan dulu selama kurang lebih lima hari untuk keperluan pembersihan sekolah,”

Begitpun dalam kasus ada siswa SMAN 1 yang terkonfirmasi Covid, kata Uus, maka sudah beberapa hari pembelajaran dilakukan secara daring.

"Termasuk dengan variannya yang oleh pihak sekolah sempat disebutkan omicron, saya jelaskan lagi bahwa untuk itu kita belum mendapatkan hasil peneriksaan laboratorium sehingga itu belum bisa disebutkan omicron atau bukan," terangnya.

Baca Juga: Terpesona Keindahan Mandalika, Pembalap MotoGP Ingin Liburan di Indonesia Sebelum Jalani Balapan

Uus juga memastikan di Kota Tasikmalaya belum ada covid-19 klaster sekolah.

“Kalau pun ada sekolah yang terkena kasus kata Uus, jumlahnya paling satu dua, dan itu ada yang gurunya saja, ada yang siswanya saja," katanya.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya  Covid-19 di Kota Tasikmalaya hingga Jumat, 11 Februari 2022 terdapat penambahan kasus baru konfirmasi sebanyak 115 orang, sembuh 4 orang meninggal 0 dengan total kasus aktif sebanyak 427 orang.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler