Menelisik Kampung Kerupuk Seblak di Sumedang, Lebih 200 Orang Menggantungkan Hidup di Sana

28 Februari 2022, 17:53 WIB
Sejumlah pekerja sedang mengepak kerupuk seblak, di salah satu home industri di kawasan Kampung Kerupuk Seblak, Dusun Sudimampir, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Wilayah Dusun Sudimampir, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, kini dikenal sebagai "Kampung Kerupuk Seblak".

Penamaan Kampung Kerupuk Seblak ini, tentu bukan tanpa dasar. Karena di wilayah Kabupaten Sumedang sendiri, memang hanya daerah tersebut yang mayoritas penduduknya menjalani usaha pembuatan kerupuk seblak.

Sebagaimana diketahui, kerupuk seblak ini, merupakan salah satu makanan olahan yang berbahan dasar kerupuk udang. Kerupuk seblak ini banyak diminati, karena memiliki rasa yang sangat pedas dan gurih.

Baca Juga: Pesan Bupati Sumedang Bagi Anggota PPI, Salah Satunya Harus Jadi Pelopor Pengawal NKRI

Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Cipanas Sumedang, di Dusun Sudimampir ini, tercatat ada sekitar 8 home industri yang menjalani usaha memproduksi kerupuk seblak.

Dimana, 8 pelaku UMKM yang memproduksi cemilan pedas ini, diketahui telah mampu menyerap sedikitnya 200 tenaga kerja lokal, yang mayoritas kaum perempuan.

"Kenapa Dusun Sudimampir ini dikenal sebagai Kampung Kerupuk Seblak, karena mayoritas masyarakat di lingkungan ini, memang menggantungkan hidup dari usaha pembuatan kerupuk seblak," kata Kepala Desa Cipanas, Moh Asep Lantifan.

Baca Juga: Putri Kedua Wapres RI Siap Bantu Kembangkan Usaha Pertanian di Sumedang

Asep menyebutkan, usaha pembuatan kerupuk seblak ini awalnya dirintis oleh Ayip Syarifudin, salah seorang pemilik UMKM bermerek dagang kerupuk seblak "Syafir", warga Dusun Sudimampir RT 01/03.

Usaha pembuatan kerupuk seblak di Dusun Sudimampir ini, dirintis sejak tahun 2007. Namun tanpa diduga, usaha yang awalnya hanya iseng tersebut, ternyata malah banyak digemari oleh masyarakat, sampai akhirnya usaha tersebut terus berkembang hingga sekarang.

"Dari yang semula hanya satu pelaku UMKM, sekarang terus berkembang menjadi 8 pelaku UMKM. Hebatnya lagi, usaha pembuatan kerupuk seblak ini, telah menyerap lebih dari 200 orang tenaga kerja," ujar Asep.

Baca Juga: Cari Kerja Sulit, Wabup Sumedang Ajak Pemuda Jangan Malu Jadi Petani

Saat ini, menurut Asep, kerupuk seblak tersebut telah menjadi produk unggulan Desa Cipanas. Bahkan, pihak desa telah menetapkan Dusun Sudimampir, sebagai Kampung Kerupuk Seblak.

"Harapan kami, Kampung Kerupuk Seblak ini, bisa mendapat perhatian dan pembinaan yang serius dari pemerintah, agar para pelaku UMKM di sini bisa lebih berkembang," tutur Asep.

Asep menuturkan, sebagai daerah penghasil kerupuk seblak, Dusun Sudimampir Sumedang inj memang patut mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah.

Baca Juga: Sumedang Akhirnya Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 25 Persen

Sebab walaupun home industri ini masih sangat sederhana, namun keberadaannya sudah membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran.

Lebih dari 200 orang ibu rumah tangga, ikut menggantungkan hidup sebagai pekerja di Kampung Kerupuk Seblak. Para pekerja ini, tentu bukan hanya warga Sudimampir saja, akan tetapi banyak juga para pekerja dari luar desa.

"Ibu-ibu di Sudimampir ini hampir semuanya bekerja di perusaan kerupuk seblak. Bahkan sebagian pekerja diantaranya, banyak juga yang berasal dari luar daerah, termasuk dari desa tetangga," katanya.

Baca Juga: Hasilkan Ratusan Juta Rupiah, Warga Wado Sumedang, Memilih Kerja Memungut Sampah di Waduk Jatigede

Adapun mengenai pemasaran, Asep Lantifan, menjelaskan bahwa produk kerupuk seblak di desanya itu telah mampu menguasai pasar di wilayah Pantai Utara (Pantura).

Hampir semua kios atau warung di wilayah Pantura, seperti Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, hingga Kuningan, dipasok kerupuk seblak dari Sudimampir Sumedang.

"Pokonya, dalam sehari itu perputaran uang dari hasil kerupuk seblak di wilayah kami ini bisa mencapai sekitar Rp 80 jutaan. Soalnya, produksi seblak di sini setiap harinya sudah bisa mencapai ribuan pak," tutur Asep.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler