Jasanya Tak Terhingga, Pemkot Tasikmalaya Perlu Jamin Kesehatan Ribuan Guru Ngaji

21 Maret 2022, 19:26 WIB
Kabag Kesra Pemkot Tasikmalaya Encu berbicara saat rapat dengar pendapat bersama jajaran pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Senin 21 Maret 2022. * /Kabar-Priangan.com/Irman S

KABAR PRIANGAN - Sekitar 4000 orang guru ngaji yang tersebar di Kota Tasikmalaya layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Mereka tidak hanya sekadar mengajar (taklim) tapi dia juga mendidik (tarbiyah), dan membangun karakter anak bangsa.

Setiap selesai mengajar dan Salat Isya, biasanya guru ngaji masih memberikan tausiyah atau wejangan kepada anak-anak didiknya.

Karenanya, terkait besarnya jasa dan pengorbanan para guru ngaji, maka bentuk perhatian berupa jaminan kesehatan atau kesejahteraan mereka didorong untuk lebih diperhatikan.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Kian Serius, Sejak Awal Tahun Ini Tercatat 11 Orang Meninggal

Tema guru ngaji itu mengemuka pada rapat dengar pendapat Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya yang terdiri dari H. Dede Muharam, Gilman Mawardi, Hj. Elah dan Hj Nurjanah dengan kepala Bagian Kesra Pemkot Tasikmalaya Drs. Encu Darsiwa di ruang rapat II DPRD Kota Tasikmalaya.

"Jasa para guru ngaji tak terhingga nilainya. Saat ini, informasinya ada sebesar Rp 50.000 per orang. Miris ya," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya H. Dede Muharam, Senin 21 Maret 2022.

"Kalau berat untuk meningkatkan kesejahteraannya, kami mendorong bentuk lain seperti subsidi jaminan kesehatan bisa diberikan oleh pemkot, " kata Dede menambahkan.

Baca Juga: Jadi Juara Umum 1 Porsadin Kecamatan Baregbeg Ciamis, Desa Petirhilir Optimistis Hadapi Porsadin Kabupaten

Menurut Gilman, guru ngaji adalah sosok yang sangat mulia, jauh dari gemerlap media, sosok pemimpin yang berkorban untuk kepentingan umat, pemimpin rohani yang keikhlasannya tak tertandingi.

"Mereka tidak mungkin mengemis untuk minta diperhatikan. Tetapi seharusnya kita mengerti dengan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pejuang seperti guru ngaji itu. Ironis kan Kota Tasikmalaya kota santri, tetapi nasib guru ngajinya tak pernah diperjuangkan," ujar dia.

"Komisi IV mendorong wali kota menyiapkan anggaran dan kebijakan untuk memberi jaminan kesehatan maupun kesejahteraan bagi mereka," kata Gilman.

Baca Juga: Para Kades di Sumedang Ikuti Pesantren Kilat Selama Dua Hari

Kepala Bagian Kesra Pemkot Tasikmalaya Drs. Encu Darsiwa membenarkan bahwa peran mulia guru ngaji sangat luar biasa, terutama dalam membentuk karakter anak-anak. Sejauh ini, kata dia, adanya semacam insentif baru diberikan untuk guru madrasah, guru di IGRA dan lainnya.

Namun untuk guru ngaji belum. Menurut dia, saat ini telah dialokasikan Rp 250 juta untuk memberi penghargaan bagi mereka. Makanya di pembahasan APBD tahun 2023 akan diusulkan, sebab peluang diusulkan pada perubahan APBD tahun 2022 tampaknya kecil.

"Skemanya seperti apa nanti akan dipikirkan dan dibahas bersama. Kita juga berharap pandemi segera tuntas, sehingga alokasi anggaran bisa fokus untuk memperkukat peningkatan kapasitias masyarakat dan kesejahteraan masyarakat, termasuk guru ngaji, " kata Encu.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler