Mesjid Kikisik di Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Saksi Sejarah Letusan Gunung Galunggung 40 Tahun Silam

5 April 2022, 09:29 WIB
Mesjid Kikisik di Desa Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, merupakan mesjid saksi dasyatnya letusan Gunung Galunggung pada 40 tahun silam yang hingga kini masih berdiri kokoh. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Letusan maha dasyat Gunung Galunggung pada 5 April 1982, masih terekam jelas dalam ingan masyatakat Tasikmalaya.

Di mana letusan yang disertai petir dan hujan pasir serta luapan lahar panas ini telah meluluh-lantakan perkampungan-perkampungan di sekitar kaki Gunung Galunggung tersebut.

Tidak banyak bangunan yang selamat dari terjangan lahar Gunung Galunggung kala itu.

Baca Juga: Persib Bandung Incar Stefano Lilipaly Usai Kontraknya Berakhir di Bali United, Lengkapi Dutch Connection?

Salah satunya yang kini masih berdiri kokoh yakni mesjid yang berada di komplek Pondok Pesantren Kikisik, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Mesjid ini pernah membuat heboh warga Tasikmalaya dan sekitarnya saat Gunung Galunggung meletus.

Pasalnya ketika lahar mulai turun dan memorak-porandakan apa saja yang dilewatinya, Masjid Kikisik, yang hanya berjarak sekitar 5 km dari kawah dan masuk daerah bahaya I, nyatanya luput dari terjangan lahar.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Kota Banjar untuk Selasa, 5 April 2022

Padahal, lokasi masjid beserta kobong serta puluhan rumah penduduk berada di lokasi cekungan yang sangat mungkin diterjang lahar panas.

Kini tepat 40 tahun berlalu, Masjid yang memiliki desain sederhana ini seolah menjadi salah satu saksi peristiwa hebatnya letusan Gunung Galunggung.

Bangunan masjid kini masih berdiri tegak. Meski dilakukan beberapa renovasi, akan tetapi pengurus mesjid tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 5 April 2022: Libra, Scorpio, Sagitarius. Tekanan Pekerjaan Akan Merusak Harimu

"Secara logika, lahar seharusnya masuk dan menerjang masjid beserta pesantren, serta rumah penduduk karena berada di daerah cekungan. Namun hal itu tidak sampai terjadi. Lahar malah berbelok ke arah utara dan selatan sehingga masjid dan sekitarnya selamat dari terjangan lahar," kenang pengelola Pondok Pesantren Kikisik, H Kusnadi.

Salah seorang warga kikisik, Makmun (80), menuturkan, lahar yang dikeluarkan Gunung Galunggung kala itu merusak bangunan dan pohon yang ada di wilayah Kikisik. 

Wilayah Kikisik ini hanya berjarak 5 Km dari Gunung Galunggung.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Kabupaten Ciamis untuk Selasa, 5 April 2022

Tetapi anehnya, ketika aliran lahan akan menerjang wilayah kikisik, Justru lahan hanya melewati dan mengalir ke arah Selatan dan utara perkampungan.

"Waktos harita mah meni keueung pisan. Seueur warga anu ngungsi ka daerah anu lain. Sabab saha nu teu sieun kana bituna Gunung Galunggung, guntur sing beledug, kilat sing salaber, hujan keusik jeng lahar kamana-mana," jelas Makmun.

Saat itu, kata dia, pimpinan Pondok Pesantren Kikisik, Ajengan Ahmad Sadili, membuat benteng dari gebog (batang) pohon pisang lantas ditutupi barangbang (pelepah daun kelapa) di bagian atas Kampung Kikisik.

Baca Juga: Meski Sedang 'Tidur Pulas', Galunggung Berpotensi Meletus. Pengamat Sebut Siklus 30 dan 60 Tahunan

Subhanalloh, namun dengan cara itu ternyata kuat untuk menahan aliran lahan sehingga tidak meleber kesana kemari. Lahar kemudian berbelok ke arah utara dan selatan menjauhi Kampung Kikisik.

Hal senada dikatakan, Hasan Hudri (60) salah satu putra dari pendiri Pesantren Kikisik Ajengan Ahmad Sadili.

Hasan menuturkan, saat letusan Gunung Galunggung ia mendapatkan perintah dari ayahnya untuk melihat kondisi pagar yang terbuat dari gedebog pisang yang ditutupi pelepah pohon kelapa.

Baca Juga: Supardi Nasir Pamitan dengan Persib Bandung dan Bobotoh, Nick Kuipers: Terima kasih Legend!
 
"Ketika saya liat pagar itu masih ada dan tetap pada tempatnya. Saya pun kembali lagi dan lapor ke bapak waktu itu," ujar Hasan. 

Berkat pagar yang dibuat oleh Ajengan Ahmad Sadili, serta tentu dengan pertolongan Allah SWT, alirah lahar akhirnya masuk ke aliran sungai Cibanjaran dan hanya melewati area perkampungan Kikisik.

Hanya saja, area perkampungan tertutupi abu vulkanik.

Baca Juga: Penarik Becak di Kota Tasikmalaya Mendadak Meninggal saat Mengayuh

"Alhamdulilah hakikatnya tentu berkat pertolongan Allah. Aliran lahar jadi mengalir ke arah selatan. Alhamdulilah mesjid beserta perkampungan warga mah aman tidak ada yang rusak," terang Hasan.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler