Ancaman Gagal Panen Pertanian Padi di Desa Cimara Sumedang Berhasil Dikendalikan

4 Juli 2022, 14:12 WIB
Para petani di wilayah Desa Cimara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, mulai mencoba menyalurkan air ke jaringan irigasi untuk pemenuhan kebutuhan pengairan ke lahan pertanian mereka. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Ancaman gagal panen yang belakangan sempat menghantui para petani padi di wilayah Desa Cimara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, akhirnya berhasil dikendalikan.

Setelah Pemerintah Desa Cimara, bersama para petani di sana, sukses menyelesaikan pembangunan pipanisasi untuk penyaluran air ke lahan pesawahan mereka.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya puluhan hektar lahan pertanian padi di wilayah Desa Cimara, sempat terancam gagal panen akibat Bendung Dawuan yang menjadi sumber utama pengairan irigasinya jebol terhantam banjir, pada bulan April 2022 lalu.

Baca Juga: Panen Raya Cabai di Sumedang, Mentan Syahrul Yasin Limpo Tegaskan Ketersediaan Cabai Cukup

Guna mengantisipasi ancaman gagal panen pada lahan pertanian padi tersebut, Pemdes Cimara bersama para petani, akhirnya sepakat untuk memasang pipanisasi sepanjang 60 meter, dari mulai aliran sungai hingga ke jaringan irigasi.

Setelah melalui proses pembangunan yang cukup lama, kerja keras Pemdes Cimara bersama masyarakat di sana akhirnya telah membuahkan hasil. 

Bahkan saat ini, pipanisasi dari sungai ke jaringan irigasi telah selesai dibangun, dan para petani sudah dapat mulai memanfaatkan hasil pipanisasi tersebut untuk kebutuhan pengairan lahan pertanian mereka.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran PMK Jelang Musim Qurban, Pemkab Sumedang Siagakan 17 Dokter Hewan

"Alhamdulillah pembangunan tiang beton untuk penyangga pipa itu sudah selesai, jadi sekarang kami sudah bisa mulai menyalurkan air ke jaringan irigasi," kata Kepala Desa Cimara, Dede Karyana S.Pd, Senin, 4 Juli 2022.

Dengan selesainya pemasangan pipanisasi ini, kata Dede, maka 50 hektar lahan pesawahan di wilayahnya yang kemarin sempat kekeringan itu sekarang sudah kembali terairi, sehingga ancaman gagal panen pun akhirnya dapat dikendalikan.

Dede menyebutkan, proses pembangunan tiang beton untuk pipanisasi ini telah memakan waktu hampir satu bulan lebih. Setelah tiang beton ini dianggap kuat, pipa-pipa tersebut langsung dipasang, dan diujicoba untuk menyalurkan air.

Baca Juga: Ruang Belajar Mekaragung di Jatigede Sumedang, Jadi Wadah Diskusi Wawasan Bertani

"Barusan kami telah melakukan ujicoba untuk menyalurkan air dari sungai melalui pipa tersebut. Hasilnya, Alhamdulillah air dari sungai sudah bisa tersalurkan ke jaringan irigasi, sehingga lahan pesawahan di sini bisa kembali terairi," ujarnya.

Dede menambahkan, pipa yang dipasang untuk menyalurkan air dari sungai ke jaringan irigasi tersebut, panjangnya mencapai 60 meter. "Panjang pipa ini diperkirakan 60 meter, karena kebutuhan airnya cukup besar jadi kami menggunakan dua pipa yang berdiameter 10 inci," ujarnya.

Upaya pipanisasi yang dilakukan Pemdes Cimara ini, kata Dede, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengairan untuk lahan pesawahan di sana, sebelum Bendung Dawuan yang jebol akibat terkena hantaman banjir tersebut, dapat diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumedang.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler