Pemkab Sumedang Geber Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

25 Februari 2023, 09:08 WIB
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman saat menghadiri Aksi Nyata Gerakan Bersama (Geber) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Desa Mekarrahayu. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Tidak adanya penambahan kasus stunting baru menjadi prioritas Program Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman saat menghadiri Aksi Nyata Gerakan Bersama (Geber) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Sumedang Selatan yang juga dilaksanakan secara serentak di seluruh kecamatan se-Kabupaten Sumedang, Jumat 24 Februari 2023.

“Bagaimana tidak ada stunting yang baru itu pioritas kita. Tentu kita memperhatikan semua balita. Yang menjadi atensi khusus zero new stunting dan di treatment khusus adalah bayi dari 0 sampai 6 bulan dan dari 7 sampai 24 bulan,” kata Sekda. 

Baca Juga: Peringati Isra  Mi'raj Janspark Sumedang Santuni 200 Anak Yatim Piatu 

Dikatakan olehnya, usia bayi dari 0 sampai 6 bulan harus diberikan ASI eklusif dan bayi usia dari 7 sampai 24 bulan diberikan protein hewani selain ASI. 

“Diberikan daging, telur, ikan dan susu. Insyaallah dengan treatment seperti itu, tidak akan ada stunting yang baru atau zero new stunting," ujarnya. 

Sekda mengungkapkan, jurus baru dalam menurunkan stunting ialah dengan Gerakan Bersama (Geber).

Baca Juga: Dinkes Sumedang Pastikan Tidak Ada Kasus Difteri

“Jadi bahu membahu semua komponen. Pak Bupati beserta unsur Forkofimda serta lintas SKPD dan semua camat dan kepala desa di Kabupaten Sumedang mengeksekusi Gerakan Bersama lawan kemiskinan dan stunting,” ujarnya. 

Namun demikian, lanjutnya, pihak orang tua dan keluarga tetap harus peduli akan potensi munculnya anak stunting. 

"Yang harus diperhatikan 1000 hari kehidupan. Jadi siapapun yang memiliki anak remaja, tidak anemia. Kasih tablet penambah darah. Ibu hamilnya pastikan tidak anemia dan kekurangan gizi," ucapnya. 

Baca Juga: Polisi Amankan Pelaku Curanmor di Cimanggung Sumedang

Selain itu, ibu hamil juga harus memeriksakan diri ke petugas kesehatan paling tidak enam kali selama kehamilan. 

Sekda menerangkan, pendistribusian bantuan telur dan sembako untuk yang stunting dan miskin ekstrem bersifat stimulus. 

“Jadi kami memobilisasi kaum agnia dan berbagai stakeholders untuk peduli. Hari ini disimboliskan oleh Pak Bupati di Desa Mekarrahayu dan dalam waktu bersamaan seluruh kepala dinas saat ini ada di lapangan di 26 kecamatan. Bersama-sama Korlap dan Forkopimcam menyerahkan stimulus bantuan telor dan sembako,” ungkapnya.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler