KABAR PRIANGAN - Kejadian saling dorong antara massa aksi dan aparat kepolisian yang berjaga di depan Gedung Bupati Tasikmalaya serta pembakaran ban yang membuat asapnya masuk ke dalam gedung, mewarnai unjuk rasa ribuan massa di depan gedung tersebut, Senin 26 Juni 2023. Massa pengunjuk rasa berasal dari dua yakni Desa Mekarjaya dan Desa Padakembang Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam tuntutannya, massa mendesak agar Pemkab Tasikmalaya segera memperbaiki jalan rusak yang menghubungkan Desa Mekarjaya dan Desa Padakembang, tepatnya dari Cisomplo ke Kokoncong Kecmatan Padakembang. Hingga saat ini sudah delapan tahun lebih jalan rusak itu tidak diperbaiki padahal kondisinya rusak parah.
Massa juga meminta bertemu langsung Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto. Namun karena Ade sedang menunaikan ibadah haji, mereka kemudian meminta Wakil Bupati atau pun Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya didatangkan. Sayangnya keinginan massa aksi tidak terpenuhi.
Baca Juga: Pendaftaran PPDB Jabar 2023 Tahap 2 Resmi Dibuka Hari Ini! Simak Jadwal Lengkap dan Cara Daftarnya
Menurut Koordinator Aksi, Eka Yuda, jalan yang rusak tersebut sepanjang 3,5 Km. Padahal untuk perbaikan jalan akses tempat wisata Citiis Gunung Galungung itu hanya memerlukan anggaran sekitar Rp 5 miliar. "Jumlah tersebut masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan berbagai hal, seperti pengecekan kesehatan, tunjangan dan makan minum Bupati Tasikmalaya yang mencapai miliaran rupiah," ujar Eka.
"Sudah delapan tahun jalan tersebut tak tidak kunjung di perbaiki. Kami tahu jalan itu akan sempat diperbaiki, namun katanya akibat refocusing anggaran, akhirnya perbaikan pun tidak jadi dilakukan," katanya melanjutkan.
Akibat jalan rusak tersebut, lanjut Eka, dampaknya dirasakan masyarakat. Seperti sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan, ekonomi terhambat, hingga pendidikan anak-anak terganggu. "Bahkan ada beberapa kejadian warga melahirkan di jalan karena jalan rusak tersebut," kata Eka.
Wabup dinilai hanya pencitraan
Disampaikan dalam unjuk rasa tersebut, aktifnya Wakil Bupati (Wabup) Tasikmalaya dalam aplikasi media sosial Tiktok yang melaksanakan monitoring adalah pencitraan karena sebetulnya tidak ada kepedulian terhadap jalan rusak tersebut. Padahal perbaikan jalan rusak tersebut sudah dijanjikan oleh pemangku kebijakan. "Masyarakat juga mendesak tahun 2023 ini jalan tersebut bisa segera diperbaiki. Jika tidak, kami akan melakukan aksi yang lebih besar," ujar pengunjuk rasa.
Baca Juga: Pemkab Garut Akan Kembangkan Tanaman Porang di Lahan Seluas 1.500 Hektare
Usai demonstrasi di depan Gedung Bupati, unjuk rasa bergeser di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Massa bertemu Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan sejumlah anggota DPRD lainnya serta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya.
Sikap anggota DPRD
Menurut Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya Nanang Romli, sebagai anggota DPRD dari Dapil 2 dirinya tidak pernah lelah mengusung keinginan warga Desa Padakembang. Termasuk terhadap Pemkab Tasikmalaya terus mendorong agar jalan tersebut diperbaiki. "Namun karena ada beberapa ruas jalan yang sangat prioritas di tahun 2023, sehingga jalan ke Desa Mekarjaya tidak teranggarkan," ujarnya.
Fahmi Muzaki, Anggota DPRD Dapil 2 lainnya, menngatakan hal senada. "Kami berharap dalam APBP Perubahan 2023 biaya perbaikan jalan tersebut bisa teranggarkan lagi," kata Fahmi.
Ditambahkan Nanang, kalaupun dalam APBDP 2023 meleset, dipastikan pada APBD 2024 akan masuk. "Kami pun melalui Bandan Anggaran akan mengawal perbaikan jalan di Kabuten Tasikmalaya, tidak hanya Jalan Mekarjaya," tuturnya.***