KABAR PRIANGAN - Untuk lebih menyemarakkan Bulan Ramadan 1445 H serta menggali potensi masyarakat di bidang seni islami, Pusat Budaya Pagerageung bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tasikmalaya, menyelenggarakan Lomba Dulag antarkomunitas masjid wakil kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan lomba menabuh beduk pengiring takbiran ini memperebutkan hadiah dari Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, berupa trofi dan uang tunai total Rp 10 juta.
Penanggung jawab lomba H. Taufik Faturohman mengatakan, Lomba Dulag ini pertama kali digelar di Pusat Budaya Pagerageung, dengan harapan mampu menampilkan kreasi tabuhan dulag yang lebih menarik saat merayakan Idulfitri. "Jadi yang dilombakan ini adalah dulag kreasi, artinya memadukan tabuhan dulag bedug dan kohkol, dengan alat musik lain, hingga memunculkan irama baru yang harmonis untuk mengiringi takbiran," ujar H. Taufik Faturohman, Minggu 31 Maret 2024.
Tak hanya aransemen musiknya yang jadi tantangan peserta, tetapi juga diharapkan akan muncul langgam takbiran yang baru, yang berbeda dengan takbiran yang dikenal selama ini. "Langgam takbiran ini tentu menjadi salah satu aspek penilaian dewan juri," imbuhnya.
Persyaratan Lomba Dulag
Karena peserta harus mewakili kecamatan masing-masing di Kabupaten Tasikmalaya, maka jumlahnya terbatas hanya 39 grup. Satu grup terdiri dari 4 sampai 6 orang, semuanya pria, usia peserta bebas. Pendaftaran gratis, ditutup tanggal 5 April 2024 pukul 18.00 WIB.
Pelaksanaan lomba hari Senin dan Selasa, 8-9 April 2024, di Pusat Budaya Pagerageung, Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan pertemuan teknik digelar pada Senin, 8 April 2024, pukul 9.00 WIB atau sebelum lomba berlangsung.
Baca Juga: Hari Bahasa Ibu 2023, Memuliakan Bahasa Sunda di Pusat Budaya Pagerageung
Untuk peserta yang akan mendaftar atau yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap bisa menghubungi Iik Setiawan (0812 1817 5425). "Durasi tampil para peserta dibatasi lima sampai tujuh menit," ujar Iik Setiawan.
3 aspek yang dinilai
Menurut Iik, dewan juri ada tiga orang yakni para ahli di bidang musik islami dan seni pertunjukan. "Ada tiga aspek yang dinilai dalam lomba dulag ini, yakni kreativitas dalam menabuh dan langgam takbiran, kemudian aransemen musiknya, lalu yang ketiga unsur penampilan," kata Iik.
Iik juga menambahkan, selain bedug dan kohkol, alat musik lain yang disediakan panitia yakni alat musik tanpa nada (perkusi) seperti kecrek, keprak, genjring, kendang dan yang sejenisnya.
"Tapi lebih baik lagi peserta membawa alat musik sendiri, yang sudah dipakai latihan, selain bedug dan kohkol yang memang telah kami sediakan," ujar Iik.
Lomba disaksikan gratis
Dalam lomba ini setiap grup hanya tampil satu kali, tanpa ada babak final. Menurut H. Taufik Faturohman, dewan juri akan memilih tiga grup terbaik, yakni Juara 1 dengan hadiah berupa trofi dan uang tunai Rp 5 juta, Juara 2 mendapat trofi dan uang tunai Rp 3 juta, dan Juara 3 mendapat trofi dan uang tunai Rp 2 juta.
"Jadi silakan untuk warga Kabupaten Tasikmalaya, mewakili kecamatan masing-masing, untuk segera mendaftar kepada panitia. Dan untuk yang ingin menyaksikan lomba ini silakan datang langsung ke Pusat Budaya Pagerageung pada saat lomba digelar, gratis," kata Taufik.***