"Selain kami menjaga kesakralan makam atau situs yang ada. Kami berharap kegiatan ritual bisa jadi event yang berbau wisata sejarah. Kebetulan makam-makam dan situs di Pakualam sudah dikenal oleh masyarakat luar Sumedang," ucapnya.
Adapun acara-acara pada kegiatan itu, kata Asep, merupakan bentuk implementasi dari nilai religius masyarakat yang berbudaya.
Karena dalam masa pandemi, ucap Asep, kegiatan juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Atap Bangunan Barak Pemadam Kebakaran Kabupaten Tasikmalaya Ambruk
"Harapannya kami bisa menjaga lestari budaya tradisonal dan menanamkan nilai religius serta menjadi event wisata edukasi sejarah," ucapnya.***