Menurut Thomas, program pembangunan Masjid dan Menara Kujang Sapasang ini, merupakan sebuah usulan Pemkab Sumedang sejak tahun 2020, pada saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melakukan kunjungan ke Jatigede.
“Kami sangat heran dengan anggota DPRD yang mempermasalahkan rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang,” kata dia.
Padahal menurutnya, rencana kegiatan pembangunan ini, merupakan program yang diadjukan sejak tahun 2020, dan tentu sudah dibahas di Dewan. “Kenapa baru dipermasalahkan sekarang? Jangan cari pangung di Sumedang,” kata Thomas.
Thomas juga melayangkan kritikan terhadap anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Sebab menurut dia, jika para wakil rakyat benar-benar peduli terhadap masyarakat, mereka seharusnya justru mesti menambah anggaran untuk mendanai program yang lainnya.
“Kalau memang peduli, sejak tahun lalu tambah dong. Jangan cuman Rp100 miliar. Jadi Rp 250 miliar misalnya melalui tambahan aspirasi dari dewan. Bukan malah mempermasalahkan,” tutur Thomas.
Dikatakan Thomas, selama ini masyarakat Jatigede sudah banyak menderita akibat adanya pembangunan Waduk Jatigede.
Baca Juga: Calon Kades di Cibunar Garut Meninggal Dunia Saat Kampanye
Karena dengan adanya waduk tersebut lahan-lahan garapan yang menjadi sumber kehidupan warga di sana, kini hilang tergenang.
“Peupeuriheun korban OTD, ganti rugi sahayuna ti jaman Orde baru. Peupeuriheun keur pandemi hese usaha. Dengan adanya pembangunan ini diharapkan akan menyerap tenaga kerja lokal. Dan lebih jauhnya akan melahirkan destinasi wisata baru di Sumedang," ujarnya.