Korpri Sumedang Donasikan Rp419 Juta untuk Masyarakat Terdampak Pandemi

- 17 Agustus 2021, 10:51 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati Erwan Setiawan  secara simbolis melepas kendaraan penyalur bantuan 8.000 lebih paket sembako ke tiap Kecamatan dan Desa dalam rangka perinngatan HUT Korpri ke 76 RI.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati Erwan Setiawan  secara simbolis melepas kendaraan penyalur bantuan 8.000 lebih paket sembako ke tiap Kecamatan dan Desa dalam rangka perinngatan HUT Korpri ke 76 RI. /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak Covid-19, Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Sumedang menyalurkan bantuan 8.000 lebih paket Sembako ke tiap kecamatan dan desa. 

Kendaraan penyalur bantuan dilepas secara simbolis oleh Bupati Dony Ahmad Munir yang didampingi Wakil Bupati Erwan Setiawan dan unsur Forkopimda seusai Upacara Peringatan HT ke-76 RI di Lapang Upacara Sekretariat Daerah, Selasa 17 Agustus 2021.

Dony menyebutkan, pembagian sembako tersebut merupakan donasi para ASN yang dikumpulkan oleh DP Korpri Sumedang untuk dibagikan melalui kecamatan dan desa. 

Baca Juga: Sadis..! Anak Berkebutuhan Khusus Dipukul Hingga Pingsan, Lalu Diperkosa. Ini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku

"ASN di Pemda ini iuran melalui infak dan sedekah untuk ikut ambil bagian dalam mengatasi Covid-19 ini dengan membantu sesama," katanya. 

Ia mengharapkan bantuan tersebut dapat turut meringankan beban masyarakat selama pandemi. 

"Bayangkan masyarakat yang penghasilan hariannya tidak menentu (saat pandemi Covid-19). Berbeda dengan yang ada gaji bulanan.  Mudah-mudahan dengan bantuan Korpri Peduli ini bisa meringankan beban masyarakat," ujarnya. 

Baca Juga: Umuh Muchtar ajak Warga Berdoa di Hari Kemerdekaan RI dengan Khidmat

Kegiatan tersebut juga diharapkan turut membangkitkan ekonomi di wilayah kecamatan dan desa karena pengadaan sembako diserahkan di masing-masing kecamatan dan desa, tidak dipusatkan di kabupaten. 

"Belanja Sembako-nya dilakukan di warung-warung (toko-toko) yang ada di kecamatan atau desa sehingga bisa menggerakkan ekonomi di sana. Jadi tidak terpusat di kabupaten," tuturnya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x