Bangunan di Kota Tasik Rawan Bencana Kebakaran. Mayoritas Bangunan Tidak Memiliki MKKG

- 15 September 2021, 18:45 WIB
Petugas damkar Kota Tasikmalaya sedang melakukan perawatan armada.*
Petugas damkar Kota Tasikmalaya sedang melakukan perawatan armada.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Mayoritas gedung atau bangunan di Kota Tasikmalaya belum memiliki Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG).

"Khususnya untuk bangunan yang lama, sedangkan untuk gedung gedung yang baru seperti perhotelan itu sudah ada, kalau bangunan lama paling hanya ada alat pemadam api ringan (apar). saja," ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Tasikmalaya Mulyono, Rabu 15 September 2021.

Manajemen kebakaran sendiri ujar Mulyono ada dua yaitu yang dinamakan manajemen kebakaran aktif dan manajemen kebakaran pasif.

Baca Juga: Kapolres Tasikmalaya Didorong Jadi Kandidat Pengurus PSSI Jabar

Untuk menejemen kebakaran aktif, bangunan atau gedung harus memiliki alat pemadam kebakaran semacam hidran, detektor, alarem dan yang lainnya.

"Sementara untuk manajemen pasif, dalam sebuah bangunan atau gedung diantaranya harus memiliki tangga untuk pemadam kebakaran, memiliki pintu epakuasi yang minimal kuat dua jam sama api," katanya.

Keberadaan MKKG dalam sebuah bangunan lanjut Mulyono, akan sangat membantu petugas kebakaran manakala terjadi kebakaran.

"Apalagi saat ini sumber daya manusia kami betul-betul sangat terbatas sehingga seringkali kesulitan manakala terjadi bencana kebakaran," ujar Mulyono.

Baca Juga: Greenpeace Ungkap Komodo Terancam Punah karena Hal Ini

Padahal kata dia, di Perwalkot itu dalam hal penanggulangan bencana kebakaran, Kota Tasikmalaya harus dilayani oleh minimal satu Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) ditambah 9 pos sektor dan 29 pos damkar. Sementara yang ada hanya satu WMK dengan peralatan dan sdm yang belum terpenuhi.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x