Network
KABAR PRIANGAN - Selama dua hari ini, wilayah Kabupaten Sumedang kembali dilaporkan aman dari sebaran Covid-19. Betapa tidak begitu, setelah sebelumnya sempat terjadi penambahan kasus baru selama tiga hari berturut-turut, pada hari Sabtu dan Minggu 16-17 Oktober 2021ini, wilayah Kabupaten Sumedang, akhirnya bisa kembali aman tidak ada laporan penambahan kasus baru Covid-19.
"Alhamdulillah, selama dua hari terakhir ini, di wilayah Kabupaten Sumedang tidak terjadi penambahan kasus baru Covid-19," kata Ketua Bidang Informasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Iwa Kuswaeri, dalam siaran pers perkembangan penyebaran corona di wilayah Sumedang, Minggu, 17 Oktober 2021.
Dalam siaran pers tersebut, Iwa menginformasikan bahwa pada hari Minggu ini, di wilayah Kabupaten Sumedang, tidak ada lagi penambahan kasus baru.
Baca Juga: Liburan, Nikmati Sejuknya Alam di Kawasan Wisata Pesona Taman Puspa Tanjugsari Sumedang
Bahkan, tingkat keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di semua rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang juga saat ini cuma terisi 0,88 persen, atau hanya terisi 1 pasien saja yaitu di RSUD Sumedang.
"Pokoknya, dari 12 pasien yang tercatat masih dinyatakan terpapar, saat ini yang masih menjalani perawatan di RSUD Sumedang hanya tinggal 1 pasien saja. Sisanya sebanyak 11 pasien, semuanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing, karena gejala yang dideritanya masih masuk kategori sedang," ujar Iwa.
Dikatakan Iwa, meski saat ini di wilayah Kabupaten Sumedang tidak terjadi penambahan kasus baru, namun secara keseluruhan situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 masih perlu diwaspadai.
Maka dari itu, Iwa pun tak bosan-bosannya mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat, agar bisa tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai yang telah diintruksikan pemerintah.
"Pandemi ini belum berakhir. Jadi kami minta, semua warga bisa tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap aktivitasnya. Selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas," tutur Iwa.
