Media Center PWNU Jabar Bakal Luncurkan Biografi Mama Syatibi Tokoh Pendiri NU di Sumedang

- 22 Oktober 2021, 14:20 WIB
Audensi Tim Penyusun Buku Biografi Tokoh NU Jawa Barat, dengan Bupati Sumedang
Audensi Tim Penyusun Buku Biografi Tokoh NU Jawa Barat, dengan Bupati Sumedang /kabar-priangan.com/DOK Humas Setda/

Dalam penyusunannya, cerita yang akan diangkat pada buku biografi ini tentu bukan hanya sekedar perjuangan dirinya pada saat mengawali syi'ar Islam saja, melainkan akan menceritakan seluruh perjalanan hidup Mama Syatibi dari mulai masa kecil hingga tutup usia. Termasuk, akan menceritakan silsilah leluhur, riwayat atau perjalanannya pada saat menjadi santri ke berbagai pesantren, silsilah keilmuannya, hingga aktivitasnya di NU.

Baca Juga: Lestarikan Permainan Tradisional, Cegah Anak dari Ketergantungan Gadget

"Dengan diterbitkannya biografi ini, diharapkan bisa membukakan sejarah kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat NU terkait pendirian NU di Sumedang dan di daerahnya masing-masing," ujar Ayi.

Salah seorang Tim Penulis Buku Biografi Tokoh NU Jawa Barat, Abdullah Alwi, menyebutkan ada banyak hal yang perlu diteladani dalam perjalanan hidup sosok Mama Syatibi ini. Salah satunya, kegigihan beliau dalam mensyiarkan Agama Islam di Kabupaten Sumedang. Buku ini akan menyimpan pesan, bahwa berdakwah itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Buktinya, meski dalam posisi sebagai pegawai negeri, Mama Syatibi, tetap tak henti-hentinya terus melakukan dakwah dengan berbagai cara.

"Buku biografi yang memiliki ketebalan sekitar 200 halaman lebih ini, rencananya akan kami luncurkan dan kami bedah secara besar-besaran pada peringatan Harlah NU, bulan Januari mendatang. Jadi peluncurannya sekitar tiga bulanan lagi," ujar Alwi.

Baca Juga: Kodim 0610 Sumedang dan Manajemen Wisata Teras Kahuripan Lakukan Vaksinasi

Salah satu hal penting yang akan diangkat dalam buku ini, kata Alwi, tiada lain akan menceritakan bagaimana K H. Moch. Syatibi dalam mengabdikan dirinya di masyarakat dan pemerintahan setelah mendapatkan ilmu dari berbagai Pondok Pesantren. 

"Beliau mengabdikan dirinya di masyarakat dengan menjadi Imam Masjid Agung Sumedang dan Penghulu sebelum Indonesia merdeka," katanya.

Bahkan setelah Indonesia merdeka, beliau terus melanjutkan pengabdiannya dengan bekerja di Pengadilan Agama. Selama bekerja di Pengadilan Agama, beliau sering bersilaturahmi dan berdakwah ke berbagai kecamatan di Kabupaten Sumedang. 

Baca Juga: Sumedang Harus Zero Narkoba, ASN Diimbau agar Jadi Pelopor Pemberantasan Narkoba

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x