Nah, mahasiswa KKN Unper yang melihat potensi itu kemudian tergerak memoles kawasan itu atas dukungan pimpinan Unper yang konsen pada pengembangan wisata berbasis edukasi dan budaya.
Terlebih ada stimulan dari Kemenristek Dikti untuk mendorong pengembangan itu melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
Baca Juga: STAINU Tasikmalaya dikunjungi Ketua Tanfidziyyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat
Kegiatan ini merupakan pendampingan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. melalui sejumlah unit kegiatan mahasiswa yang diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian, berwirausaha, dan sejahtera.
"Unper sengaja menginisiasi merintis destinasi wisata ini dan berharap dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan melibatkan berbagai sektor seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum maupun perusahaan swasta," kata Yus disela peresmian.
Yus berharap dengan koordinasi yang dijalin dapat memperbaiki fasilitas dan sarana pendukung wisata desa seperti perbaikan fasilitas jalan dan peningkatan fasilitas wahana wisata.
Ia pun berharap, ada kegiatan edukasi dan budaya rutin digelar di kawasan itu dan secara intens dipromosikan baik media sosial, media resmi yang jadi mitra Unper atau wahana promosi lainnya.
"Even seperti permainan atau seni tradisional bisa jadi daya tarik bagi para wisatawan. Lokasinya cukup menunjang dan bikin betah, terlebih sembari disuguhi penampilan seni dan makanan khas yang sudah sangat jarang seperti gatot, papais songkong dan lainnya," kata dia.
Kepala Desa Jatiwaras maupun Karang Taruna bersyukur atas peran serta dan fasilitasi dari Unper hingga wilayahnya kini memiliki destinasi wisata. "Namun kendala berupa akses jalan diharapkan jadi perhatian pemerintah," ujar Wawan dari Karang Taruna setempat.