Hari Pertama PTM 100 Persen di Kota Tasikmalaya, Para Siswa Sekolah Antusias

- 10 Januari 2022, 19:29 WIB
Sejumlah siswa SDN 1 Pengadilan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, mulai mengikuti sekolah PTM 100 persen, Senin 10 Januari 2022.*
Sejumlah siswa SDN 1 Pengadilan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, mulai mengikuti sekolah PTM 100 persen, Senin 10 Januari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

 

KABAR PRIANGAN - Hari pertama semester genap tahun ajaran 2021-2022, Senin 10 Januari 2022, sejumlah sekolah di Kota Tasikmalaya mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara 100 persen di ruang kelas.

Namun, pelaksanaan PTM di sekolah dibagi dalam dua waktu dengan kapasitas ruang kelas yang digunakan maksimal 50 persen.

Pantauan di lapangan, salah satu sekolah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen yakni SDN 1 Pengadilan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Pengurus Karang Taruna di Indihiang Tasikmalaya Harus Merawat Prinsip 'Sok Sanajan', Bukan 'Atuda'

Sekolah tersebut telah menerapkan PTM kepada seluruh siswanya dengan kapasitas kelas yang digunakan maksimal tetap 50 persen dengan cara siswa yang mengikuti PTM dibagi dalam dua waktu (shift).

"Satu shift itu maksimal enam jam pelajaran tanpa istirahat. Jadi shift pertama itu pukul 07.00-10.00 WIB, shift kedua pukul 10.30-12.30 WIB," ujar Kepala SDN 1 Pengadilan, Titi Setiawati.

Kebijakan itu, ujar Titi, baru diterapkan pada semester genap tahun ajaran 2021-2022. "Semester sebelumnya, PTM masih dilaksanakan secara bergantian yakni sehari siswa PTM di sekolah dengan kapasitas kelas maksimal 50 persen, hari berikutnya belajar secara daring," ujarnya.

Baca Juga: Pick-up Rombongan Ibu-ibu Pengajian di Tasikmalaya Terguling, 12 Penumpang Dilarikan ke RSUD

Titi mengatakan, para siswa sangat antusias melaksanakan PTM 100 persen di sekolah. Apalagi, pada semester genap ini mereka tak perlu belajar secara daring lagi. "Jadi sekarang sudah tidak ada daring lagi. Orangtua juga tidak ada yang menolak tak ada daring. Semua antusias," ujarnya.

Kendati demikian, Titi memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) dilakukan secara ketat. Pihak sekolah juga merencanakan pelaksanaan vaksinasi Covid 19 kepada para siswa."Jadi akan lebih aman. Orangtua juga menyambut baik anaknya untuk divaksin," kata dia.

Zahra Nurfadillah, salah seorang siswa, mengaku sangat senang pembelajaran sekolah tatap muka sudah bisa dilakukan seratus persen.

Baca Juga: RSUD Kawali Resmi Layani Pasien, Bupati Pertanyakan Kantor BPJS Kesehatan Tak di Ciamis, Malah di Banjar

"Ya sangat senang, Pak, sekolah seperti kembali ke awal sebelum ada covid. Sekarang teman-teman semua pada ada, kalau kemarin paling bisa ketemu saat pelajaran daring di hape," ujar Zahra.

Pelaksanaan PTM di Kota Tasikmalaya masih dibagi dalam dua waktu karena cakupan vaksinasi Covid-19 di daerah itu belum memenuhi syarat yang ditentukan.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, hanya satuan pendidikan dengan capaian vaksinasi dosis kedua pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80 persen, serta  cakupan vaksinasi dosis kedua pada lansia di atas 50 persen.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Sumedang Banyak yang Tak Terungkap, P2TP2A: Cepat Lapor Kami

Selain itu peserta didik di tingkat kabupaten/kota telah divaksin yang dapat melaksanakan PTM dengan jumlah siswa 100 persen dari kapasitas kelas.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, cakupan vaksinasi dosis kedua kepada lansia di Kota Tasikmalaya belum mencapai 50 persen. Berdasarkan data per 11 Januari, cakupannya baru mencapai 42,64 persen.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x