KABAR PRIANGAN - Harapan sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tasikmalaya agar H Jaka mengurungkan niatnya hengkang ke Partai Gerindra, tampaknya bakal bertepuk sebelah tangan.
Penyebabnya, salah satu tokoh masyarakat di kota santri ini mengaku sudah kadung merasa tak dibutuhkan serta tak nyaman di PPP.
"Jadi kalau tak dibutuhkan lagi (oleh PPP) buat apa terus bersama. Sementara politik masih menjadi pilihan saya untuk mengaktualisasikan diri dalam memberi manfaat bagi masyarakat. Maka saya pilih Gerindra dan itu jadi harga mati," kata politisi yang dikenal tegas dan periang itu.
Satu hal yang membuat dirinya tidak nyaman, kata Jaka, karena PPP seolah menjadi milik atau dikuasai seseorang. Padahal sebuah organisasi politik harus menjadi rumah besar bagi masyarakat luas.
Sehingga, masyarakat akan lebih mencintai keberadaan partai dan kontribusinya kelak bisa semakin dirasakan.
"Saya tidak nyaman dengan suasana itu sejak 2017 silam. Sempat menepi dan tak aktif di PPP, lalu saya pun berpikir untuk cari partai lain dan Gerindra akhirnya yang jadi pilihan," ujar Jaka, Jumat 18 Februari 2022.
Kedekatan secara emosional maupun relasi bisnis yang terus dijalin dengan Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra H Amir Mahpud, Ketua DPC Gerindra Kota Tasikmalaya H Nandang Suryana, maupun Sekretaris DPC Gerindra H Andi Warsandi, membuat Jaka bulat meninggalkan PPP.