Menurutnya, kondisi tersebut sangat merepotkan dirinya. Sedangkan untuk membeli minyak goreng di pasaran atau di pasar tradisional maupun warungan walaupun barangnya ada tapi harganya masih mahal sekira Rp 20.000 per liter.
Sehingga, kata dia, walaupun harus antre dirinya memilih minyak goreng yang harganya lebih murah walaupun hanya mendapatkan satu kemasan 2 liter. "Di warung ada, tapi harganya mahal. Ukuran yang 2 liter harganya sekitar Rp 40.000," ujar dia.
Hal senada disampaikan pembeli lainnya, Nunung (50) warga Cipedes Kota Tasikmalaya yang juga turut antre untuk membeli minyak goreng kemasan 2 liter seharga Rp 28.000. "Ya tadi saya antre untuk beli minyak. Alhamdulillah dapat 2 liter harganya Rp 28.000," katanya.
Nunung berharap harga minyak goreng bisa murah lagi dan mudah didapatkan sehingga tidak perlu antre berjam-jam. "Tiap hari antre untuk mendapatkan minyak goreng. Mudah-mudahan harganya di pasaran dan di warung bisa murah lagi sehingga tidak susah seperti ini," katanya.
Di sisi lain, untuk membatasi pembelian minyak goreng berlebihan oleh masyarakat, sejumlah penjual di Kota Tasikmalaya melakukan upaya dengan berbagai cara sehingga penjualan minyak goreng bisa merata kepada seluruh masyarakat.
Seperti halnya yang dilakukan pihak manajemen Mall Asia Plaza Tasikmalaya. Di tempat itu setiap warga yang sudah mendapatkan minyak goreng diharuskan mencelupkan jarinya ke tinta, layaknya usai melakukan pencoblosan atau memberikan hak suara pada pemilu atau pilkada.
Di tempat itu para konsumen yang telah mengambil dan membeli kemasan minyak goreng harus mencelupkan jari kelingking kanannya ke tinta yang telah disediakan oleh perugas khusus. Nantinya tanda tersebut bisa diperlihatkan kepada petugas kasir saat melakukan pembayaran.
Hal tersebut dilakukan pihak manajemen agar masyarakat Tasikmalaya semuanya bisa mendapatkan minyak goreng secara merata.