Pasir Ingkik Sumedang Sering Alami Banjir Cilencang, Pemerintah Diminta Turun Tangan

- 24 Februari 2022, 15:49 WIB
Screenshot video kondisi banjir cilencang di tanjakan Pasir Ingkik, wilayah Dusun Bakom, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, beberapa hari lalu.
Screenshot video kondisi banjir cilencang di tanjakan Pasir Ingkik, wilayah Dusun Bakom, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, beberapa hari lalu. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Selama beberapa tahun terakhir, warga di wilayah Dusun Bakom RT 03/09, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, sering dibuat menderita dengan bencana banjir cilencang, yang selalu terjadi di tanjakan Blok Pasir Ingkik, Jalan Sumedang-Wado kilometer 30.

Banjir cilencang di tanjakan Pasir Ingkik Sumedang ini, kabarnya selalu terjadi setiap kali ada turun hujan dengan intensitas tinggi.

Luapan banjir cilencang di tanjakan Pasir Ingkik Sumedang ini, tidak hanya mengganggu para pengguna jalan, akan tetapi sering meluap juga ke pemukiman warga di Dusun Bakom.

Baca Juga: Hasilkan Ratusan Juta Rupiah, Warga Wado Sumedang, Memilih Kerja Memungut Sampah di Waduk Jatigede

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Linggajaya, Asep Yaya, menyebutkan bencana banjir cilencang di tanjakan Pasir Ingkik Sumedang ini, sudah terjadi cukup lama.

"Pokonya, tiap kali turun hujan yang lumayan besar, tanjakan Pasir Ingkik ini pasti akan banjir cilencang," kata Asep Yaya, Kamis, 24 Februari 2022.

Luapan banjir cilencang tersebut, kata Asep, tidak hanya menutupi badan jalan saja, akan tetapi masuk juga ke pemukiman penduduk, sehingga banyak warga yang alami kerugian akibat banjir tersebut.

Baca Juga: Fantastis! Aset Bumdesma di Kabupaten Sumedang Ternyata Mencapai Rp 93 Miliar

Asep menuturkan, peristiwa bencana banjir cilencang di tanjakan Pasir Ingkik Sumedang ini, diduga terjadi akibat adanya pembangunan (pembukaan) jalan baru Bakom-Tarisi, persis di sekitar lokasi tanjakan Pasir Ingkik.

Jalan baru itu sendiri, kata Asep, sekarang kondisinya masih berupa jalan tanah dan sering dijadikan jalur untuk pengangkutan hasil tambang batu.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x