Dirinya sempat berkoordinasi dengan petugas PT Pos Indonesia Cabang Tasikmalaya, Edi, agar bisa menggunakan fasilitas video call ketika ada KPM yang tidak bisa memenuhi undangan datang ke kelurahan.
"Saya berusaha meyakinkan petigas bahwa warga saya yang bernama Zaenal memang sudah jompo, sehingga saya berharap bisa menggantikan untuk mengambilnya dan meyakinkan dengan video call," kata Asep.
Namun permintaan Asep ditolak oleh pihak Kantor Pos dengan alasan sistem tersebut tidak diperkenankan oleh aturan. Pihak Kantor Pos saat itu menyarankan agar warga bersabar karena Kantor Pos melakukan penyaluran bantuan menerjunkan petugas dengan home visit ke KPM.
"Kami memahami hal tersebut dan mengapresiasi kinerja Kantor Pos yang sudah berkoordinasi para pengurus lingkungan," ujarnya.
Namun sayangnya, menurut Asep, pola home visit masih ada kendala keterlambatan karena petugas yang ada di Kantor Pos sangat terbatas.
Karenanya ia meminta kepada pihak Kantor Pos dapat menambah jumlah personel yang melakukan home visit ke KPM sehingga dana bantuan dengan cepat dapat diterima oleh KPM.*