Akibat bencana ini, kata Nani, puluhan penduduk di lima perkampungan tersebut terpaksa harus diungsikan, akibat bangunan rumahnya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Baca Juga: Harganya Mahal, Udang Lobster Jadi Buruan Nelayan di Waduk Jatigede Sumedang
Nani menuturkan, selain membuat retak-retak 35 bangunan rumah, bencana pergerakan tanah ini telah merusak juga sejumlah fasilitas umum di sekitar pemukiman.
Antara lain, merusak tiga ruas jalan desa, merusak bangunan Mesjid Al Falah, dan merusak fasilitas olahraga lapangan bola voli.
"Sampai saat ini, tanahnya masih terlihat terus bergerak. Retakan tanah dan bangunan rumah juga semakin meluas," ujar Nani.
Baca Juga: Sumedang Bakal Luncurkan Aplikasi Baru yang Dapat Mengukur Capaian Kinerja Pembangunan
Sebagai upaya penanganan sementara, kata Nani, untuk sementara ini Pemerintah Desa Sukamukti telah mengevakuasi warga terdampak bencana ke rumah saudaranya yang lokasinya lebih aman.
Tak hanya itu, pihak desa juga telah melaporkan kejadian bencana tersebut ke Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, melalui Kecamatan Tanjungmedar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD.
"Demi keamanan penduduk, untuk sementara ini kami telah mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman. Kami juga telah mengimbau warga supaya tetap waspada," ujar Nani.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Paguyuban Asep Dunia Pilih Keraton Sumedang Larang Sebagai Balai Indung