Ini 7 Kebiasaan Orang Pangandaran pada Bulan Syaban, Sebelum, dan Setelah Malam Nisfu Syaban. Apa Saja?

- 15 Maret 2022, 17:09 WIB
Masjid Agung Kabupaten Pangandaran.*
Masjid Agung Kabupaten Pangandaran.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

Namun ada yang menarik pada Bulan Syaban. Seperti di wilayah lain, masyarakat Kabupaten Pangandaran mengisinya dengan ritual ibadah.

Berikut tujuh tradisi di Kabupaten Pangandaran yang sesuai dengan nilai-nilai Islam saat Nisfu Syaban;

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Priangan Timur Selasa 15 Maret 2022

1. Puasa sunah. Menjalankan puasa Qodo menebus batal puasa tahun lalu umumnya bagi kaum hawa. Hal ini menjadi pengingat untuk tidak melapaui batas sampai bertemunya Bulan Suci Ramadhan.

2. Menguatkan puasa Senin dan Kamis. Biasanya sebagian masyarakat meyakini setelah Bulan Rajab, penting mengkhususkan kembali menguatkan ibadah dengan cara puasa Senin Kamis.

3. Sedekah. Masyarakat Pangandaran sudah mulai merata membumikan sedekah makanan setelah Subuh, sedekah setelah Jumat, dan setelah mengikuti majelis talim.

Baca Juga: Amaliyah Manaqib Bulanan di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Digelar dengan Prokes Ketat

Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga, tetunya tidak semata-mata ibadah karena makanan. Namun dengan sedekah makanan biasanya menambah pendekatan emosional.

4. Salat sunah Nisfu Syaban. Kegiatan ini lakukan bersama-sama di masjid. Biasanya rangkaiannya selepas Salat Magrib, ada tausiyah dari ustadz atau kyai setempat untuk menjelaskan apa itu Nisfu Syaban dan apa fadilahnya.

Setelah itu pelaksanaan Salat Hajat, membaca Surat Yaasin dan Tahlil. Setelah Salat5 Isya biasanya diiringi dzikir dan membaca Deba (Al Barzanji). Bagi masyarakat yang ingin dilanjut dengan Salat Qiamulail bisa beri’tikaf di masjid.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x