"Lansia bisa tetap produktif. Tapi bukan bermaksud lansia ini disuruh bekerja. Tapi mereka bisa beraktivitas yang bermanfaat. Baik secara kesehatan dan bisa juga ekonomi. Jika mereka gembira, inikan bisa menambah imun," papar Risma.
Untuk itu Mensos berpesan agar semua elemen masyarakat ikut memberikan ruang kepada lansia, agar mereka tetap sehat dan produktif.
Dimana yang paling berkewajiban memastikan hal itu adalah keluarganya, dalam hal ini adalah anak-anaknya.
Ia pun mengaku sangat sedih ketika mendapatkan laporan ada lansia yang dibuang oleh anaknya. Dia diturunkan di tengah jalan dan tidak dirawat anak-anaknya hanya karena alasan sibuk atau tidak mau repot
"Apa pun alasannya, tidak boleh mentelantarkan lansia, apalagi itu ibu atau ayah kita sendiri. Sangat dilarang dari segi agama dan undang-undang juga. Ingat, suatu saat kita juga akan sama seperti mereka, menjadi tua dan tidak berdaya," tegas Risma.
Dikatakan Risma, Kemensos pun bekerja sama dengan sejumlah kalangan untuk menggelar kegiatan sosial berupa operasi penyakit mata katarak bagi lansia di Tasikmalaya dengan jumlah pendaftar mencapai sekitar 400 orang lebih.
Selain itu juga turut dilaksanakan perbaikan rumah tidak layak huni yang ditempati lansia sebanyak total 355 unit.
Bantuan sosial Aksebilitas 2.558 unit, Bantuan sembako nutrisi dan sandang 20.237 paket, dan bantuan kewirausahaan untuk 670 orang lansia aktif.