Selain itu lanjut dia, pihaknya meminta pemerintah menyampaikan regulasi yang dijadikan dasar perubahan subsidi ini.
"Saya tidak pernah mendapatkan dasar yang jelas dari presiden terkait alasan kenaikan BBM ini," ujarnya.
Baca Juga: 7 Korban G30S PKI atau Pahlawan Revolusi yang Dimasukkan ke Lubang Buaya, Berikut Ini Deretannya!
Adapaun lanjut dia, efek domino dari kenaikan harga BBM akan sangat terasa di masyarakat kelas bawah.
"Ketika perekonomian masyarakat belum pulih setelah pandemi, eh ko kini justru pemerintah menaikan harga BBM," kata Muhaimin.
Lanjut dia, PMII akan terus konsisten melakukan aksi untuk menolak kenaikan harga BBM. Kami akan terus minta harga BBM balik seperti semula.
Baca Juga: Andi Menang, Keangkeran Gor PTM Surya Kencana Tasikmalaya Masih Terjaga
"Terkait klaim subsidi BBM ini hanya dinikmati orang kaya, itu tak pernah ada data yang jelas dari pemerintah. Data yang dikeluarkan pemerintah itu dari mana," jelasnya.
Bahkan kata dia, jika kenaikan BBM ini terus bertahan, dalam seminggu kedepan pihaknya akan melakukan aksi serupa dengan numlah massa yang lebih besar.
"Ya jika tidak ada niat baik dari pemerintah untuk mengembalikan harga BBM ke harga semula, kami akan terus melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar. Ya kita akan ajak sopir angkot, tukang beca dan yang lainnya untuk turun," ujarnya.