Network
KABAR PRIANGAN - Massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Sumedang Mengugat melakukan unjukrasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumedang. Rabu 5 Oktober 2022.
Dalam aksinya para buruh menyuarakan beberapa tuntutan. Antara lain, penolakan terhadap kenaikan harga BBM, menuntut pembatalan UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, menolak RKUHP dan Undang-undang pembentukan perundang- undangan (P3), Revisi Keputusan Gubernur tentang UMK tahun 2022, serta menuntut kenaikan UMK kabupaten Sumedang sebesar 26 persen - 30 persen.
Koordinator unjuk rasa Buruh Sumedang, Dedi, mengatakan pihaknya melakukan unjuk untuk memprotes adanya kenaikan BBM yang tidak di sertai dengan kenaikan upah.
Baca Juga: Tempat Wisata di Sumedang yang Populer dan Sedang Hits 2022, Berikut Ini 5 Destinasinya
"Regulasi-regulasi dari pemerintah semakin mencekik, tidak ada kenaikan upah, tetapi sembako harganya melambung tinggi," ujarnya.
Para buruh pun meminta kenaikan upah sesuai dengan kenaikan BBM karena kebutuban bahan pokok ikut meningkat.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan, pada saat ditemui dilokasi pengamanan mengatakan bahwa aksi unjukrasa dari aliansi buruh ini diikuti sekitar 300 orang dan Polres Sumedang sudah menyiapkan sebanyak 280 personil untuk mengawal dan melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: HUT TNI ke 77, Kodim 0610 Sumedang Prioritaskan Bakti Sosial untuk Masyarakat
“Kami dari Polres Sumedang telah memploting personil untuk mengawal saudara saudara kita dari aliansi buruh dalam menyampaikan aspirasinya," ujarnya.
Aksi unjukrasa berjalan aman dan tertib. Beberapa perwakilan dari massa aksi diterima oleh anggota DPRD Kabupaten Sumedang untuk malaksanakan audiensi.
