Network
"Dua kesenian ini murni diusulkan oleh Kabupaten Sumedang. Jadi tidak ada daerah lain yang mengusulkan. Berbeda dengan Calung Renteng, kesenian ini tidak hanya diusulkan Sumedang saja, tetapi diusulkan juga oleh beberapa daerah lain," kata Budi.
Berbicara soal Tari Jayengrana, sambung Budi, seni tari wayang ini diciptakan sekitar tahun 1942, oleh salah seorang menak Sumedang yang bernama Raden Ono Lesmana Kartadikoesoemah.
Baca Juga: Penyelamatan Benda Purbakala, Disparbudpora Sumedang Usulkan Rumah Fosil di Kawasan Konservasi
Tarian wayang gaya Sumedang yang berkarakter satria landak ini, terus berekembang di masyarakat Sumedang, sebagai salah satu seni pertunjukan yang menggunakan gerakan tayuban.
"Karena Tari Jayengrana ini, memiliki histori yang kuat dengan kultur Sumedang, maka untuk melestarikannya kami bersama Pemprov Jabar, mencoba mengusulkan tarian ini sebagai WBTB Nasional. Usulan ini, ternyata disetujui, bahkan kemarin Tari Jayengrana ini telah ditetapkan sebagai WBTB Nasional," ujar Budi.
Pengusulan Tari Jayengrana sebagai WBTB Nasional itu sendiri, merupakan bagian dari ikhtiar Disparbudpora Kabupaten Sumedang, dalam rangka pelestarian budaya.
Baca Juga: Pegiat Usaha Rakyat Gelar Pameran Produk di Wilayah Barat Sumedang
Dengan harapan, kesenian tradisional khas Sumedang ini nantinya bisa tetap lestari, dan terus berkembang hingga generasi-generasi penerus bangsa.
"Banyaknya kesenian tradisional khas Sumedang yang ditetapkan sebagai WBTB Nasional, berarti menunjukan kalau Sumedang memang kaya dengan khasanah budaya," tuturnya.
Budi menambahkan, selain memiliki kesenian tradisional yang telah ditetapkan sebagai WBTB Nasional, Kabupaten Sumedang juga memiliki Warisan Budaya Bendawi Nasional.
