KABAR PRIANGAN - Keberadaan kawasan semipedestrian di Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya mampu menarik perhatian warga. Tak hanya dari Kota Tasikmalaya, namun juga warga beberapa wilayah yang berdekatan seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
Namun di balik daya tarik kawasan semipedestrian Kota Tasikmalaya tersebut, terdapat sejumlah permasalahan. Salah satunya adanya anggapan bahwa kawasan yang dibuat di Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung itu kurang berpihak terhadap keberadaan kaum difabel.
Hal tersebut terbukti dengan terhalangnya jalur difabel yang telah dibuat di lokasi itu oleh ornamen kelom berukuran besar di sejumlah titik. Tentu saja kondisi itu akan sangat berbahaya bila warga disabilitas melewati jalur semipedestrian Kota Tasikmalaya.
Menurut Pemerhati Tata Kota Tasikmalaya Asep Tamam, adanya semipedestrian di pusat kota ini menjadi hal positif bagi pemerintah dan masyarakat Kota Tasikmalaya. Ia mengaku dari dulu telah meminta agar ada pemerintah yang bisa mengubah kesemerawutan Jalan HZ Mustofa menjadi suatu kawasan yang bisa memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya.
"Alhamdulillah Pak Yusuf (Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf) berani untuk itu," ujar Asep, Kamis 3 November 2022.
Namun demikian, lanjut Asep, dipastikan dalam sebuah keputusan akan ada nilai plus dan kekurangan. Termasuk dalam pembangunan penataan pusat kota dengan membuat kawasan semipedestrian.
"Pemerintah harus peka terhadap permasalahan-permasalahan yang akan muncul terkait keberadaan pedestrian ini. Jangan sampai apa yang sudah kita anggap bagus menjadi
tidak sempurna," katanya.