45 TPS Liar Bikin Kota Tasikmalaya Tak Elok dan 'Sareukseuk', Tahun Ini Bakal Ada Kontainer di Tiap Kelurahan

- 1 Januari 2023, 23:37 WIB
Salah satu TPS liar di kawasan Jalan Ampera Barat Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya dipasangi garis peringatan dan spanduk larangan membuang sampah seusai dibersihkan tim satgas, Sabtu 31 Desember 2022.*
Salah satu TPS liar di kawasan Jalan Ampera Barat Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya dipasangi garis peringatan dan spanduk larangan membuang sampah seusai dibersihkan tim satgas, Sabtu 31 Desember 2022.* /kabar-priangan.com/Erwin RW

KABAR PRIANGAN - Puluhan lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang tersebar di Kota Tasikmalaya mulai dibersihkan dan dipasangi garis peringatan serta spanduk larangan. Hal ini agar warga paham dan tidak membuang sampah seenaknya, sehingga kota resik sesuai namanya dan tak menjadi "sareukseuk".

"Gebrakan pertama karena TPS liar cukup banyak sehingga tidak elok dan mengganggu keindahan Kota Tasikmalaya," kata Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Diksan seusai bersih-bersih di kawasan Jalan Ampera Barat, Kecamatan Cipedes, Sabtu 31 Desember 2022.

Karena itu, sambung Ivan, semua TPS tersebut dibersihkan dulu secara bersama-sama. Semua OPD dan tim juga dari babinsa dan bhabinkamtibmas dibagi-bagi tugas untuk menyisir TPS liar.

Baca Juga: Liburan Tahun Baru 2023 Objek Wisata Cagar Alam Pangandaran Sepi Pengunjung, Ini Dugaan Penyebabnya

"Ada 45 titik TPS liar, termasuk di kawasan Jalan Ampera Barat Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes yang sudah bertahun-tahun menjadi TPS liar. Kami bersihkan semuanya," katanya.

Ivan menambahkan, sambil berjalan ada proses edukasi yang dilakukan pihaknya. Bagaimana cara mengurangi sampah karena memang kapasitas TPA Ciangir sudah sangat terbatas.

"Bagaiamana caranya sampah itu bisa diolah sehingga mengurangi sebelum dikirim ke Ciangir. Sekarang ini juga digalakan di kelurahan-kelurahan bank sampah. Kami pilah sampah organik dan sampah bukan organik," ucapnya.

Baca Juga: Bupati Sebut Banyak Pihak yang Intervensi Satpol PP Usai Ungkap Gudang Miras Berskala Besar

Sampah organik, lanjut Ivan, bisa diurai dengan budidaya maggot bisa juga dijadikan kompos. Sampah bukan organik bisa diolah atau didaur ulang. "Kami coba semua program itu, sehingga sampah bisa berkurang karena TPA Ciangir kapasitasnya semakin terbatas," ucapnya.

Selain itu, Ivan menyebut, sampah yang sudah dipilah-pilah itu semua bisa memiliki nilai ekonomis. "Kami juga imbau di kantor-kantor pemkot juga agar bisa mengolah atau menyelesaikan masalah sampah di kantornya masing-masing. Sehingga tidak perlu lagi diangkut ke Ciangir," ucapnya.

Ditambahkan Ivan, ini bisa menjadi dorongan kepada masyarakat bahwa sampah di rumah tangga bisa dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang ke bak sampah. "Jadi tidak semua langsung dibuang, yang bernilai ekonomis bisa dipilah dan mudahan-mudahan ke depan tidak banyak permasalahan sampah terutama di rumah tangga," katanya.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Gratis di Bandung yang Lagi Hits dan Instagramable, Cocok Dikunjungi saat Liburan

Pemilahan sampah ini, kata Ivan, bisa dilakukan dimulai di rumah tangga. Selain tentunya ada Tim Satgas juga ikut terlibat langsung.

"Tim satgas ini melibatkan kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, karang taruna, tokoh masyarakat untuk mengedukasi warga dan kami dorong agar di setiap kelurahan ada bank sampah," ujarnya.

"Tahun 2023 Pak Wali Kota rencananya ada kontainer-kontainer yang disimpan di setiap kelurahan sehingga masyarakat tidak bingung harus membuang sampah ke mana," ucapnya.

Baca Juga: Dadan Tri Yudianto, Sosok Muda Peduli Lansia

Sementara untuk lokasi, kata Ivan, masih dibicarkan. "Lokasi kami cari penempatannya dimana karena memang harus musyawarah dengan warga masyarakat yang bersedia," katanya.

"Mudah-mudahan itu bisa segera terlaksana karena jika semua sampah harus langsung dibuang ke TPA rasanya masyarakat tidak akan mau," ucap Ivan.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah