Network
KABAR PRIANGAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang, dengan tegas memastikan bahwa di wilayah Kabupaten Sumedang tidak ditemukan kasus difteri, seperti yang terjadi di daerah Garut.
Kepastian tersebut, disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kabupaten Sumedang, Dadang Sulaeman, Kamis, 23 Februari 2023.
"Soal kasus difteri, di wilayah Kabupaten Sumedang ini Alhamdulillah masih terkendali. Sejauh ini kami tidak menemukan adanya kasus difteri di Sumedang," kata Dadang.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Tahun Ini Harus Bisa Turunkan Angka Kemiskinan Minimal Satu Digit
Dadang menyebutkan, difteri sendiri merupakan sebuah jenis penyakit serius pada hidung dan tenggorokan yang dapat menyebabkan kematian.
Penyakit difteri ini, kata Dadang, memang tergolong penyakit menular, tapi masih dapat dicegah dengan vaksin. Khusus Kabupaten Sumedang, pelaksanaan vaksinasi untuk pencegahan difteri ini sudah mencapai 97,4 persen.
"Penyakit difteri ini biasanya menyerang pada anak, namun hal ini dapat dicegah melalui imunisasi. Untuk Sumedang sendiri, Alhamdulillah vaksinasi-nya sudah mencapai 97,4 persen," ujar Dadang.
Baca Juga: Percepat Turunkan Stunting, Pemdes Cipanas Sumedang Luncurkan Program Cekas
Dengan demikian, sambung Dadang, maka anak di Sumedang yang belum mengikuti vaksinasi itu berarti hanya tinggal 2,6 persenan lagi.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Dinkes Sumedang, anak-anak yang belum diimunisasi atau vaksin pencegahan difteri ini, kebanyakan karena mereka (orang tuanya) merantau ke luar daerah.
"Di Sumedang ini, anak-anak yang belum vaksin difteri itu paling hanya tinggal sedikit lagi. Itu pun karena orang tuanya merantau ke luar daerah, kemungkinan mereka diimunisasinya di tempat perantauan," tutur Dadang.
Baca Juga: Polisi Amankan Pelaku Curanmor di Cimanggung Sumedang
Dadang berharap, tingginya capaian tingkat imunisasi ini, dapat mencegah munculnya kasus penyakit difteri di Sumedang.
"Walaupun Sumedang berbatasan langsung dengan Garut, namun Alhamdulillah di daerah kita masih aman tidak ada penyebaran kasus difteri," ujarnya.***
