Siswa-Siswi Kelas 5 SDN Citapen Belajar Langsung Bikin Bakpia hingga Proses Pengolahan Coklat di Yogyakarta

- 30 April 2024, 14:48 WIB
Siswa-siswi kelas 5 SDN Citapen Tasikmalaya saat mengunjungi Museum Mini Sisa Hartaku di lereng Gunung Merapi saat melaksanakan kegiatan study tour pada, Sabtu 27 April 2024.
Siswa-siswi kelas 5 SDN Citapen Tasikmalaya saat mengunjungi Museum Mini Sisa Hartaku di lereng Gunung Merapi saat melaksanakan kegiatan study tour pada, Sabtu 27 April 2024. /Kabar-Priangan.com/Helma Apriyanti/

KABAR PRIANGAN - Sebanyak 94 siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Citapen Tasikmalaya belajar langsung pembuatan bakpia hingga mengenal proses pengolahan coklat di tempat produksinya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka study tour yang dilaksanakan pada 27-28 April 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Koordinator wali kelas 5 SDN Citapen Tasikmalaya, Yeni Risnawati S.Pd mengatakan kegiatan study tour ini dilakukan sebagai bahan pembelajaran sambil melakukan karyawisata. “Anak-anak belajar sambil karya wisata. Selain jadi mengetahui bagaimana menghasilkan suatu produk yang bagus seperti yang dipelajari saat di pabrik bakpia dan coklat, juga bisa menghitung dan mengolah data atau informasi yang mereka terima,” ucap Yeni kepada Kabar-Priangan.com pada Selasa, 30 April 2024.

Para siswa kelas 5 ini sebelumnya terlebih dulu diberi tahu gambaran umum destinasi-destinasi wisata selama study tour di Yogyakarta yang dibimbing oleh para wali kelasnya masing-masing.

Dengan dibimbing gurunya, anak-anak belajar membuat sendiri bakpia langsung di pabriknya dalam kegiatan study tour SDN Citapen Tasikmalaya di pabrik bakpia Djava DI Yogyakarta, Sabtu 27 April 2024.
Dengan dibimbing gurunya, anak-anak belajar membuat sendiri bakpia langsung di pabriknya dalam kegiatan study tour SDN Citapen Tasikmalaya di pabrik bakpia Djava DI Yogyakarta, Sabtu 27 April 2024.

Baca Juga: PPSD MA Terpadu Ar Rahman Digelar di Tempat Wisata Cadas Ngampar Ciamis, Dari Donor Darah hingga Pembuatan SIM

Ada 5 destinasi yaitu Merapi, Bakpia Djava, HeHa Sky View, Museum Dirgantara, dan Coklat Tugu. Di setiap destinasi tersebut, masing-masing siswa diwajibkan untuk mengisi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). “Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa/I yang dibimbing oleh 2 orang guru. Setiap ke tempat destinasi mereka harus mengerjakan tugas-tugas yang ada di LKPD tersebut,” jelas Yeni. “Tugas di setiap destinasi berbeda-beda,” imbuhnya.

Yeni berharap agar para siswa ini setelah study tour mempunyai pengetahuan dan bekal sehingga di kemudian hari kelak bisa berwirausaha dan menjadi pengusaha sukses. Hal senada juga diungkap oleh Kepala Sekolah SDN Citapen, Hj Ene Rosidah S.Pd, M.Pd saat berada di salah satu pabrik kaos di Yogyakarta yaitu Omah Oblong. Kepala sekolah kharismatik tersebut mengatakan bahwa dengan melihat langsung proses produksi hingga proses pemasaran, diharapkan anak-anak bisa belajar untuk berwirausaha. “Kita di Omah Oblong, tempat pembuatan kaos dan juga penjualan. Kita menanamkan karakter pada anak-anak untuk mencoba berwirausaha dan terbiasa berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan atau pembeli,” ucapnya.

Kepala Sekolah SDN Citapen Tasikmalaya, Hj.Ene Rosidah S.Pd, M.Pd yang turut mendampingi anak-anak selama study tour ke Yogyakarta saat berada di Omah Oblong, Minggu 28 April 2024.
Kepala Sekolah SDN Citapen Tasikmalaya, Hj.Ene Rosidah S.Pd, M.Pd yang turut mendampingi anak-anak selama study tour ke Yogyakarta saat berada di Omah Oblong, Minggu 28 April 2024.
Terlihat antusiasme anak-anak selama berada di setiap destinasi, bagaimana mereka berinteraksi dengan teman-temannya dan juga dengan tour guide. Anak-anak juga terlihat fokus mengisi LKPD walaupun berada di tengah keramaian. Meski terlihat lelah, mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.***

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah