Melongok Kondisi Bangunan Sisa Zaman Belanda di Cintanagara Ciamis, Bisa Jadi Daya Tarik Wisatawan Mancanegara

- 26 Februari 2023, 20:18 WIB
Kepala Desa Cintanagara Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Engkos, menunjukkan lokasi eks pengolahan getah karet dan teh sisa peninggalan Kolonial Belanda.*
Kepala Desa Cintanagara Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Engkos, menunjukkan lokasi eks pengolahan getah karet dan teh sisa peninggalan Kolonial Belanda.* /kabar-priangan.com/Endang SB/

KABAR PRIANGAN - Kondisi bangunan bekas pengolahan getah karet dan teh lengkap dengan eks bangunan kantor perusahaannya di Dusun Batudatar RT 6 RW 9, Desa Cintanagara, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, kini terbengkalai. Padahal bangunan heritage tersebut mempunyai nilai sejarah tinggi karena merupakan sisa peninggalan zaman kolonial Belanda.

Karena tidak bertuan, bangunan kini dibiarkan telantar begitu saja. Engkos, Kepala Desa Cintanagara, mengatakan, bangunan tua serta beberapa fasilitas bekas pengolahan getah karet itu tidak ada yang merawat.

“Kondisi bangunan serta bak air dan kolam bekas pengolahan getah karet sekarang rusak parah dimakan usia,” kata Engkos kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Minggu 26 Februari 2023.

Baca Juga: Viral Detik-detik Dramatis Ambulans Tabrakan dengan Truk Boks di Perempatan Tonjong Ciamis, Sang Bayi Selamat

Engkos menuturkan, dulu pada zaman kolonial di Dusun Batudatar terdapat satu perusahaan teh dan karet milik Belanda tersebut. “Sayangnya sekarang bangunan pabrik teh dan karet sudah ambruk. Saat ini, bangunan dan tanah seolah tidak bertuan,” ucapnya.

Menurut cerita berdasarkan sejarah, sambung Engkos, bangsa Belanda datang ke Pulau Jawa setelah mengalahkan Portugis. Kemenangan Belanda atas Portugis kemudian menjadi jalan masuk ke wilayah Indonesia.

“Belanda datang ke Indonesia pada tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman dengan niat awalnya berbelanja rempah-rempah untuk dijual di negeri Belanda. Bangsa Belanda mulai menguasai Indonesia secara politik sejak 1816-1942,” ucapnya.  

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x