KABAR PRIANGAN - Longsoran cukup besar terjadi di bagian dinding kawah puncak Gunung Galunggung, Tasikmalaya pada Sabtu, 11 Maret 2023 malam.
<iframe>
<!--
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:320px;height:100px"
data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"
data-ad-slot="9075698603"</ins>
<script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script>
-->
</iframe>
Besarnya longsoran bahkan membuat material longsor tersebut menutupi sebagian kawah Gunung Galunggung Tasikmalaya hingga sampai ke bagian danau.
Longsoran terlihat jelas dari arah Kota Tasikmalaya pada Minggu, 12 Maret 2023 ketika matahari pagi bersinar cukup cerah. Sodetan bekas longsoran Gunung Galunggung kentara terlihat walau dari jarak puluhan kilometer.
Hal ini pun membuat masyarakat waswas. Meski bukan kejadian pertama kali, namun longsoran kawah Galunggung tersebut dikhawatirkan mempengaruhi keamanan pengunjung Galunggung.
Ketua Pos Pemantauan Gunung Galungung di Desa/Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya, Gradita Frihadi, membenarkan telah terjadinya longsor di Gunung Galungung pada Sabtu malam. longsor tersebut terjadi di bagian dinding kawah puncak Gunung Galunggung.
"Sebetulnya longsor itu sudah terjadi pada tahun 2017 lalu pertama kalinya, bahkan saat itu dilaporkan ada 2 orang yang warga yang sedang mencari burung ikut tertimbun," jelas Gradita, Minggu, 12 Maret 2023.
Baca Juga: Pensiunan Polisi Ditemukan Tewas di Gorong-gorong. Pihak Kepolisian Temukan Hal Ini di Tubuhnya
Sebelum terjadinya longsor yang cukup besar ini, petugas juga mencatat dua minggu lalu sempat terjadi longsoran di lokasi tersebut.
Akan tetapi longsoran awal ini masih tergolong kecil. Berbeda dengan longsoran Sabtu malam yang lebih besar dan membawa jutaan kubik material longsoran.
"Kali ini material longsornya lebih besar dan menutupi sebagian kawah," tambah Gradita.
Baca Juga: Belum Genap Setahun, Tiang Pembatas Pedestrian Jalan Hazet Kembali Rusak
Menurut dia, berdasarkan pemantauannya, longsor tersebut bukan disebakan oleh adanya aktifitas gunung tersebut, tetapi akibat curah hujan yang cukup tinggi di puncak Gunung Galunggung tersebut.
"Selain dindingnya cukup curam, ada aliran air dari kawah purba, yang dimungkinkan menggerus dinding kawah tersebut," kata dia.
Gradita menjelaskan, longsor tersebut tidak akan berdampak terhadap lokasi wisata, hanya saja pengunjung wisata dilarang untuk turun ke dasar kawah, dikhawatirkan terjadinya longsor susulan.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Alam di Ciamis Paling Instagramable, Spotnya Belum Banyak yang Tahu jadi Nenangin
"Untuk sekitaran tangga atau bibir kawah masih bisa dikunjungi, asal jangan turun saja ke kawah. Karena bila dilihat dari posisi longsor, potensi longsor susulan masih tinggi," kata dia.
Dia pun mengimbau kepada para pengunjung wisata agar selalu berhati-hati, tidak mendekati lokasi longsor tersebut saat berkunjung.
Ia pun menegaskan intinya Galununggung masih aman dikunjungi, dengan catatan tidak turun ke bagian bawah kawah dan tidak mendekati lokasi yang memang berpotensi longsoran sampai ke lokasi pengunjung.
Salah seorang warga Kecamatan Indihiang, Budi (34) mengatakan dirinya melihat ada keanehan pada kawah Galunggung pada Minggu pagi.
Setelah mencari informasi, Budi pun mengetahui telah terjadi longsoran di kawah Galunggung.
Rencananya ia akan berlibur bersama anggota keluarganya ke Galunggung pada Minggu 12 Maret 2023. Namun setelah mengetahui kejadian longsor, maka ia pun mengurungkan niatannya.
"Kalau dari arah Kota Tasikmalaya terlihat jelas bekas longsorannya. Tadinya hari ini mau kesana, Munggahan bersama keluarga, tetapi gak jadi karena khawatir bakal terjadi sesuatu yang membahayakan," ujar dia.***