Viral Guru Muda ASN di Pangandaran Pilih Mengundurkan Diri Mengaku Ada Pungli, Begini Kata Kepala BKPSDM

- 9 Mei 2023, 19:23 WIB
Kepala Badan Kepegawaian Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani saat diwawancara di ruang kerjanya, Selasa 9 Mei 2023.*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki
Kepala Badan Kepegawaian Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani saat diwawancara di ruang kerjanya, Selasa 9 Mei 2023.*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Viral di media sosial (medsos) mengenai adanya seorang guru muda Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pangandaran yang memilih mengundurkan diri. Dalam pengakuannya di akun TikTok @husein_ar seperti terlihat Senin 8 Mei 2023, ia mengaku mengundurkan diri lantaran merasa diintimidasi dan ada sejumlah pungutan yang tak jelas. 

Diminta tanggapannya tentang persoalan tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan bahwa yang dinyatakan Husein Ali Rafsanjani dalam video yang viral itu tidaklah benar. 

"Husein menyatakan bahwa mengundurkan diri dari ASN itu karena adanya pungutan liar (pungli) dan di intimidasi, itu tidak benar," kata Dani saat diwawancara kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan di ruang kerjanya, Selasa 9 Mei 2023.

Baca Juga: Pengajar Pondok Pesantren di Cibeureum Kota Tasikmalaya Ditemukan Meninggal, Polisi Lakukan Penyelidikan

Dani menambahkan, soal yang pertama adalah pungli yakni ada yang sebesar Rp 260 ribu dan Rp 310 ribu ketika latsar (latihan dasar). Sementara itu dalam APBD DPA tidak dianggarkan biaya transportasi Latsar CPNS karena rencana awalnya Latsar digelar secara daring (online).

"Di dalam anggaran APBD DPA tidak dianggarkan transportasi karena rencana dulu itu pembelajaran lewat during awalnya. Terus kedua dianggarkan, tetapi ada refocusing, ada Covid," ujar Dani.

"Berunding secara internal itu dialihkan yang untuk transport dengan pertimbangan di rencana kegiatan dengan during. Tiba-tiba dalam perjalanan ternyata harus kelas langsung," katanya menambahkan.

Baca Juga: Pencarian Korban Tenggelam di Waduk Jatigede Sumedang Belum Menemukan Hasil

Karena ada biaya transportasi, lanjut Dani, maka disepakati dalam Zoom, para CPNS peserta latsar akan urunan. "Mereka yang mengatur biaya sendiri, jumlah uang berapa. Mereka yang mencari kendaraan juga mereka, kami tidak dilibatkan hanya mengikuti saja," ucapnya.

Kemudian, mereka pun dipanggil karena ada laporan kepada SP4N. "Makanya kami minta klarifikasi dipanggillah dia (Husein, Red) pada tanggal 2 November 2021 lalu. Kami panggil dia, koordinator angkatan yang latsar itu, kemudian ketua ketua kelas itu sekitar ada 10 orang rapat di ruangan saya, kami klarifikasi dimana letak permasalahannya," katanya.

Dani mengira, setelah dipanggilnya mereka, mungkin Husein merasa terintimidasi, padahal pihaknya hanya ingin tahu kejelasannya dimana letak permasalahannya. "Sebenarnya kalau ingin mengundurkan diri, Husein sebelumnya memang sudah minta dipecat mungkin tidak nyaman. Tetapi pada surat pernyataan, Husein tidak menyebutkan bahwa dirinya diintimidasi atau ada pungli. Memang dia ingin keluar saja," ujarnya.***

 



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x