KABAR PRIANGAN - Masyarakat adat di Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang memperingati sewindu penggenangan Waduk Jatigede, Kamis, 31 Agustus 2023.
Peringatan sewindu penggenangan Waduk Jatigede diisi dengan acara budaya bertajuk Larung Jatigede. Kegiatan Larung Jatigede diawali dengan ziarah ke makam leluhur yang ada di Cilimus, Mekarasih.
Selanjutnya, masyarakat adat melakukan ritual khusus menabur sesajen di perairan Waduk Jatigede sebagai pertanda mendoakan leluhur yang makamnya telah tergenang oleh air Waduk Jatigede.
Baca Juga: Pemkab Sumedang akan Cari Investor Kembangkan Wisata Situ Sari di Desa Tolengas
"Hari ini tepat sewindu penggenangan Waduk Jatigede. Kami akan terus berupaya mengenang momen tersebut dengan dikemas acara budaya," ujar Ketua Lembaga Adat Desa (LAD) Mekarasih, Kecamatan Jatigede, Sihabudin di sela acara.
Ia mengungkapkan, momen penggenangan Waduk Jatigede tak mungkin bisa terlupakan, terutama oleh masyarakat terdampak Waduk Jatigede. Pasalnya, momen tersebut sempat membuat masyarakat terdampak prihatin harus meninggalkan kampung halamannya.
"Untuk memperingati momen itu kami kemas dengan ritual budaya. Ya tujuannya agar terus bisa diingat sebagai momen sejarah untuk dikenang oleh masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Taman Seribu Cahaya, Tempat Wisata Keren di Sumedang, Nikmati Indahnya Waduk Jatigede
Sihabudin menuturkan, ritual budaya Larung Jatigede tahun ini, mengambil tempat di pesisir Waduk Jatigede, blok Cimareme. Ritual khususnya, berupa penaburan bunga dan sesajen ditengah perairan Waduk Jatigede yang melibatkan sejumlah perahu milik nelayan serta pemaparan sejarah penggenangan waduk.
Hadir dalam kegiatan ritual Larung Jatigede, antara lain, Kepala Dinas Parawisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman, Kabid Budaya pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang, M.Budi Akbar, Camat Jatigede, Wuddan Lukmanul Hakim serta akademisi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan lainnya.