KABAR PRIANGAN – Waduk Jatigede merupakan sebuah bendungan yang terletak di Kabupaten Sumedang , Provinsi Jawa Barat. 7 tahun lamanya waduk ini dibangun yaitu dimulai dari 2008 hingga 2015.
Pembangunan Waduk Jatigede Sumedang ini resmi beroperasi secara penuh pada tahun 2017 lalu,dengan kapasaitas air hingga 979 juta meter kubik berhasil menjadikan waduk ini menjadi waduk terbesar kedua di Indonesia.
Meski Waduk Jatigede Sumedang memegang predikat waduk terbesar kedua di Indonesia kala musim kemarau datang waduk ini pun mengalami kekeringan.
Saat ini Indonesia mnengalami kemarau panjang yang membuat banyak sungai dan bendungan mengalami kekeringan , termasuk Waduk Jatigede Sumedang.
Kemarau yang terjadi pada Maret dengan titik puncak kemarau Agustus – September 2023.
Kemarau panjang yang terjadi merupakan dampak fenomena pemanasan suhu muka laut diatas kondisi normal yang terjadi pada Samudra Pasifik bagian tengah.
Dampak fenomena ini tidak hanya terjadi di Sumedang saja namun hampir seluruh penjuru Indonesia merasakan nya.
Lalu sampai kapan kah fenomena kemarau panjang ini akan berakhir? Dikutip dari website resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa musim hujan akan turun pada bulan November nanti.
Baca Juga: Pengelola Bendungan ungkap Data Teknis Penyebab Surutnya Air Waduk Jatigede Sumedang
Akan tetapi BMKG menjelaskan bahwa awal musim hujan tidak akan terjadi serentak di Indonesia sebab tingginya keragaman iklim yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan angin timuran menjadi angin baratan.