Network
KABAR PRIANGAN – Di dunia pendidikan, gelar sarjana seringkali menjadi lambang prestasi dan ilmu pengetahuan yang mendalam. Namun, ada cerita menarik di balik para sarjana yang memutuskan untuk mencoba peruntungan di dunia bisnis kuliner, khususnya dengan menjual ikan asin.
Mereka membuktikan bahwa pendidikan dan kreativitas dapat merambah ke berbagai bidang, termasuk kuliner.
Pemilihan Nama Ikan Asin Sarjana
Menurut Mulyana, S. IP, sebetulnya penamaan ikan asin sarjana ini terinspirasi perjuangannya selama kuliah sampai akhirnya bisa lulus. “Saya ingin bahasa sarjananya itu melekat sampai ke perusahaan kita diakhir, jadi tidak sia-sia”, kata Mulyana.
Baca Juga: GP Ansor dan Masyarakat Gunungtanjung Tasikmalaya Gelar Gebyar Peringatan Hari Santri Nasional 2023
Ikan asin ini biasanya dijual olehnya ke warung-warung dan ke pasar-pasar. Pasar yang sering dikirim yaitu Pasar Gunungtanjung setiap hari Senin dan Kamis, Pasar Nyemplong setiap hari Sabtu dan Selasa, dan Pasar Bengkok setiap hari Minggu dan Rabu.
Selain memasukkan ikan asin sarjana ke warung-warung dan pasar, Mulyana juga menjual ikan asin sarjana ini di rumahnya, di Kampung Situhiang, Kelurahan Tamansari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
Penjualan ikan asin sarjana yang dilakukan Mulyana dimulai dari 1,5 tahun yang lalu. Jenis ikan asin sarjana yang dijual Mulyana sebanyak 13 jenis, diantaranya yaitu ikan asin mujair, teri rebus, teri tawar, tawes, peda merah, cucut, japuh, cumi, kere, kolontong, udang tawar, bandeng dan kanaren. Ikan Asin Sarjana ini juga sudah bersertifikasi halal.
Baca Juga: Dewan Minta Pemkab Tasikmalaya Gerak Cepat Tangani Dampak Kekeringan dan Naiknya Harga Beras
Latar Belakang Menjual Ikan Asin Sarjana
Tentang latar belakang pilihan Mulyana memilih menjual ikan asin, menurutnya ikan asin ini meskipun sederhana dalam tampilan, memiliki daya tarik yang kuat.
