Network
KABAR PRIANGAN - Suasana haru menyelimuti Ruang Kelas XII MIPA 5 MAN 2 Ciamis, Jalan Yos Sudarso, Lingkungan Lebak, Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin 6 November 2023 pagi. Sebanyak 26 orang siswa di kelas tersebut tertegun dan menitikkan air mata ketika wali kelas Hj Nia Rosidah MPd, memimpin doa. Mereka seolah tak percaya. Nia pun tak kuasa menahan tangis.
Saat doa bersama pukul 07.00 sebelum tahfiz rutin harian selama 15 menit, pada hari pertama di kelas tersebut tak hadir untuk selamanya seorang siswa, Yoga Rama Wahyudin (17). Dari jumlah siswa sebelumnya sebanyak 27 orang, kini tak ada lagi sosok remaja pria yang biasa duduk di ruang kelas lantai 2 sekolah yang dulunya PGAN Ciamis. Padahal sosok Almarhum selain akrab dengan teman-temannya juga merupakan kebanggaan kelas, bahkan kebanggaan MAN 2 Ciamis.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang merenggut nyawa Yoga terjadi di Jalan RE Martadinata Km 07, Alinayin, Cisepet, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Sabtu, 4 November 2023 sekira pukul 11.00 WIB. Saat itu ia mengendarai sepeda motor dari rumahnya di Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, menuju Ciamis Kota untuk berlatih bulu tangkis rutin. Namun di tempat kejadian perkara (TKP) datang mobil pikap warna coklat tua dari arah berlawanan. Tabrakan pun tak terhindarkan.
Yoga memang punya prestasi menonjol di bidang bulu tangkis. Ia dinilai salah seorang atlet potensial untuk masa depan baminton Tatar Galuh bahkan Jawa Barat. Tak heran, Yoga menjadi atlet andalan sekolah. Bahkan ia diandalkan Pengkab Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Ciamis untuk mengikuti event-event tingkat Jawa Barat dan nasional.
Sebagai wali kelas dan guru mata pelajaran Bahasa Arab, Nia sangat memahami siswa di kelasnya. "Ya, Alm. Yoga siswa di kelas ini. Berprestasi di bidang olahraga bulu tangkis tingkat Jawa Barat," kata Nia kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Senin 6 November 2023.
Nia menyebutkan dalam kesehariannya di sekolah Yoga sosok siswa yang bageur (baik), periang, dan disukai teman-temannya. Memang dalam kehadirannya mengikuti pelajaran di sekolah ia sering izin tak hadir karena ada latihan dan pertandingan. "Saya sebagai wali kelas dan dari pihak sekolah pun sangat memahami dan mendukung prestasi setiap siswa, selain memang potensial di bidang bulu tangkis ia juga membawa harum sekolah dan daerah," ucap Nia.
Ketika mendengar kejadian kecelakaan yang dialami Yoga hingga meninggal itu, seluruh siswa di kelas tersebut sangat kaget. Termasuk Nia. "Sangat kaget, begitu juga teman-temannya. Kami tak menyangka Yoga akan wafat secepat ini. Kami di kelas dan di sekolah berdoa mudah-mudahan amal ibadahnya diterima Allah SWT," ucap Nia.
Jumat hari terakhir hadir di kelas
Nia menyebutkan, terakhir kali dirinya dan para siswa sekelas bertemu Yoga pada Jumat 3 November 2023 ketika ia mengajar. Sedangkan Sabtu merupakan libur sekolah. Full Day School di MAN 2 Ciamis yakni Senin-Jumat pukul 07.00-16.00. "Jadi pada Sabtu itu Yoga berangkat langsung dari rumahnya menuju Ciamis Kota untuk latihan persiapan kejuaraan tingkat Jabar," tutur Nia yang menjadi wali kelas Yoga sejak Tahun Pelajaran 2023-2024 ini.
Teman-teman sekelas Yoga juga tak menyangka Jumat itu menjadi hari terakhir bertemu Yoga. Hal yang agak lain dari biasanya, selama dua hari sejak Kamis ia terlihat kalem lebih banyak diam. "Ternyata itu menjadi hari terakhir Yoga hadir di kelas ini," ucap Nia tak dapat menyembunyikan kesedihannya.
Selama ini Yoga yang biasa mengendarai sepeda motor bebek matic berangkat sekolah didugdag (pulang-pergi) dari rumahnya di Lumbung. Ayah Yoga, Yoyo Wahyudin, sangat perhatian kepada anaknya. "Saya banyak komunikasi dengan orang tuanya. Orangtuanya sangat perhatian, ketika Yoga izin untuk pertandingan orangtuanya selalu memberi tahu melalui telepon atau WhatsApp," kata Nia yang berdomisili di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis itu.
Karena prestasinya yang menonjol itulah Nia mempunyai banyak kesan dengan muridnya tersebut. Hal yang paling ia ingat jika setelah mengikuti pertandingan dan menang, Yoga sangat ceria dan bersemangat menceritakan pengalamannya kepada teman sekelasnya. Termasuk menghadapi lawan-lawannya di lapangan. "Apalagi kalau sudah berhasil mengalahkan atlet-atlet lain, teman-teman sekelasnya juga terbawa senang," ucapnya.
Kompak mendukung ketika Yoga bertanding
Kelas XII MIPA 5 pun dikenal kompak memberikan dukungan untuk Yoga. Misalnya ketika Yoga bertanding dalam kejuaraan, mereka ramai-ramai datang menonton langsung dan "berisik" dengan yel-yel. Terutama jika lokasinya di sekitar Ciamis Kota. "Terakhir kemarin pertandingan antarpelajar SLTA se-Jabar di Imbanagara, teman-teman sekelas hadir menonton. Alhamdulillah Yoga mendapat hasil yang bagus," tutur Nia, alumni PGAN Ciamis dan IAIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Atas musibah tersebut, sore hari setelah kejadian, selain Nia, seluruh teman sekelas Yoga melayat ke rumah duka di Lumbung kecuali siswa yang saat itu tak hadir belajar karena izin atau sakit. Turut melayat juga Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Asep Komarudin dan Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana Asep Saifudin.
Kini, tak akan ada lagi cerita-cerita seru di kelas dari seorang atlet muda bulu tangkis potensial di hadapan teman-teman sekelasnya ketika sudah bertanding...***
